REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Lesunya dakwah di masjid kampus tak hanya dirasakan Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat. Situasi yang sama juga dirasakan aktivis dakwah kampus di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Aktivis dakwah kampus dan mantan pengurus Lembaga Dakwah Kampus Sahabat Muslim (LDK Salim) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Dimas Ahmad menyebut aktivitas kajian atau dakwah mahasiswa di masjid kampus tersebut saat ini telah jauh menurun. Kondisi ini disebut berbeda jauh jika dibandingkan dengan situasi sebelum 2020.
"Kalau dulu itu setelah sholat Zuhur atau sholat Ashar atau bahkan sholat Maghrib itu masih banyak teman yang nongkrong di masjid, sekadar baca Alquran atau ngaji, diskusi atau mentoring. Tapi sekarang, mungkin bisa dihitung jari atau hanya beberapa kelompok doang yang melaksanakan itu," jelas Dimas yang dulu menjabat sebagai Kepala Departemen Humas dan Media LDK Salim UNJ, Selasa (14/3/2023).
Kondisi tersebut dinilai karena pandemi yang memberi dampak besar dalam aktivitas dakwah mahasiswa di kampus. Berlangsungnya sistem pembelajaran online pada masa pandemi yang bahkan masih berlangsung pada beberapa mahasiswa hingga kini, sangat berpengaruh atas situasi ini.