REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Bina Marga DKI Jakarta mulai mengerjakan pembangunan jalan tembusan atau missing link sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Jalan tembusan yang mulai digarap ada di lima titik dan akan dirampungkan pembangunan kelimanya pada tahun ini.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, mulai awal Maret 2023, petugas telah menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembangunan jalan tembusan. Terutama, bagi warga yang terdampak pembangunan terkait masalah pembebasan lahan.
"Sekarang kita sudah mulai bergerak yang di Jalan Bangun Cipta Sarana (Jalan Tembus Rusun Kelapa Gading-Jalan Kelapa Gading Timur) di sepanjang jalannya 550 meter lebarnya 15 meter, jalan tahap pertama ini kita kerjakan. Jadi ini vendornya sudah ada, ya sudah mulai pekan ini kita sudah pengerjaan fisik," kata Hari kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Jalan tembusan lainnya, yakni Jalan Boulevard-Pegangsaan Dua-Kelapa Gading-Terminal Pulogadung serta jalan tembusan Pemuda-Jalan Waru juga mulai persiapan pengerjaan. Disusul jalan sejajar rel Pasar Minggu (Jalan Seno-Jalan Masjid Al Makmur-Jalan Raya Tanjung Barat) serta jalan tembusan Bekasi Raya-Terminal Pulogadung (Akses Jalan Rusun Rawa Bebek).
"Sudah persiapan, alat kelengkapan sudah mulai. Untuk progres fisik laporan ini, kita kasih progresnya berapa persen nanti di akhir Maret 2023," terang Hari.
Sementara itu, lima jalan tembusan lainnya yang juga menjadi pekerjaan rumah (PR) Dinas Bina Marga DKI untuk menekan tingkat kemacetan bakal dikerjakan pada 2024. Kelimanya yakni Jalan Tembus Rusun Pulogebang-Jalan Sejajar Tol, Jalan Tembus KH Mas Mansyur-Jenderal Sudirman, dan Jalan Tembus Jalan Raya Bekasi-Jalan Irigasi (Rusun Ujung Menteng).
Kemudian, Jalan Tembus Jalan Air Maya di Kebayoran Lama dan Jalan Tembus Tol Cakung Cilincing-Rorotan (Marunda). "Dari 10 missing link itu nanti fokusnya lima missing link dulu di 2023 kelar, syukur-syukur bisa lebih, sisanya di 2024," ujar Hari.