Rabu 15 Mar 2023 13:15 WIB

Penerima Kartu Prakerja Capai 16,4 Juta, Pemohon yang Belum Dapat Diminta Bersabar

Anggaran Kartu Prakerja selama tiga tahun pelaksanaannya mencapai Rp 59 T.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agus raharjo
Sejumlah alumni peserta kartu Prakerja menghadiri acara Temu Raya #Kitaprakerja yang dihadiri Presiden Joko Widodo di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022). Presiden Joko Widodo menyebut program Prakerja memberikan pelatihan kepada 12,8 juta peserta, dan akan terus diadakan mengingat besarnya manfaat yang diperoleh oleh para peserta serta pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk pelatihan Prakerja di tahun mendatang.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah alumni peserta kartu Prakerja menghadiri acara Temu Raya #Kitaprakerja yang dihadiri Presiden Joko Widodo di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022). Presiden Joko Widodo menyebut program Prakerja memberikan pelatihan kepada 12,8 juta peserta, dan akan terus diadakan mengingat besarnya manfaat yang diperoleh oleh para peserta serta pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk pelatihan Prakerja di tahun mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Kartu Prakerja dengan skema semi bantuan sosial telah dilakukan selama tiga tahun sejak 2020 sampai 2022. Sebanyak 16,4 juta orang dari 46 juta pendaftar yang terverifikasi pun sudah menjadi penerima manfaat program tersebut.

Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari meminta, masyarakat yang belum menerima program Kartu Prakerja agar bersabar. "Teman-teman yang belum jadi penerima mohon bersabar, karena uang pemerintah terbatas, yang mendaftar jauh lebih banyak dari kemampuan pemerintah untuk mendanai," ujarnya dalam peringatan 3 Tahun Prakerja di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Baca Juga

Ia menyatakan, jumlah penerima manfaat itu bukan sekadar angka, melainkan benar-benar ada individunya. Para pendaftar dan peserta Kartu Prakerja, kata dia, berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Denni mengungkapkan, anggaran program Kartu Prakerja selama tiga tahun pelaksanaannya secara akumulatif mencapai Rp 59 triliun. Sesuai keputusan Menko Perekonomian, per orang menerima dana sebesar Rp 3,55 juta.

"Kalau Rp 3,55 juta dikali 16,4 juta, hasilnya Rp 58 triliun koma sekian. Jadi benar-benar disalurkan tanpa korupsi, tidak ada korupsi, kami sampaikan dengan jujur," tegasnya di depan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir langsung ke lokasi acara.

Dirinya melanjutkan, sisa dana bantuan yang tidak terserap dikembalikan semua ke rekening kas negara. Itu sesuai peraturan Menko Perekonomian.

Denni juga melaporkan, biaya operasi manajemen pelaksana (PMO) Kartu Prakerja selama tiga tahun hanya sekitar Rp 353 miliar atau 0,59 persen dari total anggaran yang sebesar Rp 59 triliun.

"Ini sangat rendah, tidak ada satu persennya, hanya setengah persen. Itu pun Kartu Prakerja masih menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ke Kemenkeu sebesar Rp 237,8 miliar. Jadi biaya operasi secara net hanya Rp 100 miliar selama tiga tahun," tutur dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement