Rabu 15 Mar 2023 13:38 WIB

Kebutuhan Bansos Beras 640 Ribu Ton, Stok Bulog Cukup?

Cadangan beras pemerintah yang disimpan Bulog hanya 380 ribu ton.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Beras Bulog yang dijual di toko Retail ditunjukan saat peninjauan penyediaan beras Bulog di Hypermart Puri Indah, Jakarta, Rabu (8/2/2023). Bulog mendapatkan tugas untuk menyalurkan bantuan sosial beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) mulai bulan ini.
Foto: Republika/Prayogi.
Beras Bulog yang dijual di toko Retail ditunjukan saat peninjauan penyediaan beras Bulog di Hypermart Puri Indah, Jakarta, Rabu (8/2/2023). Bulog mendapatkan tugas untuk menyalurkan bantuan sosial beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) mulai bulan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulog mendapatkan tugas untuk menyalurkan bantuan sosial beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) mulai bulan ini. Total kebutuhan beras yang dibutuhkan diperkirakan mencapai 640 ribu ton. Namun di sisi lain, cadangan beras pemerintah yang disimpan Bulog hanya 380 ribu ton.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso menyampaikan, pihaknya bakal bekerja sama dengan sejumlah produsen beras untuk menyalurkan bansos. Sementara itu, penyerapan beras akan dilakukan seiring dengan masuknya musim panen raya pada bulan ini.

Baca Juga

"Kita serap panen raya untuk kebutuhan bansos. Dalam waktu dekat Badan Pangan Nasional akan memetakan (produksi) di penggilingan modern, berapa produksinya untuk kepentingan bansos," kata Direktur Utama Bulog, Budi Waseso saat meninjau operasi pasar beras di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Seperti diketahui, program bansos beras akan diberikan pemerintah selama tiga bulan sejak Maret hingga Mei 2023. Masing-masing keluarga akan mendapatkan bantuan sebanyak 10 kg per bulan. Dengan jumlah penerima mencapai 21,3 juta keluarga, maka diperkirakan total kebutuhan bansos beras mencapai 640 ribu ton.

Budi menyampaikan, penyaluran beras akan dimulai bulan ini. "Akan disalurkan ke masyarakat langsung, Bulog hanya menyalurkan saja," kata Budi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement