REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Penguasa Maroko, Raja Mohammed VI mengumumkan bahwa negaranya telah bergabung bersama Spanyol dan Portugal dalam upaya menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia 2030 mendatang.
Deklarasi Raja Mohammed disampaikan saat dinobatkan sebagai pemenang Penghargaan Keunggulan Konfederasi Sepakbola Afrika 2022 di ibu kota Rwanda, Kigali.
"Pencalonan ini akan jadi pertemuan yang terbaik di kedua sisi dan demonstrasi aliansi kejeniusan, kreativitas, pengalaman dan sarana," kata Raja Mohammed IV dalam pesannya, yang dibacakan Menteri Olahraga Maroko Chakib Benmoussa dilansir Japan Times, Rabu (15/3/2023).
Maroko menebar sensasi pada perhelatan Piala Dunia 2022 saat melaju ke semifinal dengan menyingkirkan tim-tim kuat seperti Belgia, Spanyol, dan Portugal.
Singa Atlas harus puas finis posisi keempat setelah dikalahkan Kroasia. Pun, jadi pencapaian tertinggi tim Afrika selama mengikuti Piala Dunia.
Akan tetapi prestasi ini tak bikin Maroko puas karena mereka ingin melakukan lebih. Negara berbentuk kerajaan itu berencana menggelar Piala Dunia 2030 dengan menggandeng Spanyol dan Portugal sebagai mitra.
Kedua negara itu dipilih lantaran secara geografis merupakan tetangga Maroko, meski perlu menyebrang pun melintasi perairan.
Praktis rencana tersebut jadi yang kelima bagi Maroko mengajukan diri sebagai tuan rumah setelah mencoba upaya pada rentetan Piala Dunia 1994, 1998, 2006, dan 2010.
Sementara seorang juru bicara asosiasi sepak bola Spanyol mengatakan, akan ada pertemuan dengan pihak Portugal dan Maroko di Kigali. Disamping potensi besar dicoretnya Ukraina dari proses bidding lantaran tengah terjadi agresi militer dari tentara Rusia.
"Presiden akan mengumumkan berita apapun terkait pencalonan Piala Dunia 2030 di Kigali," kata juru bicara tersebut.
Awalnya Spanyol dan Portugal mengumumkan pencalonan bersama Piala Dunia 2023 pada tahun 2021 lalu, sebelum menambahkan Ukraina ke dalam penawaran mereka Oktober 2022.
Berbeda dengan jarak antara Ukraina, Spanyol, dan Portugal, Maroko hanya dipisahkan dari Spanyol oleh Selat Gibraltar.
Di sisi lain, tawaran untuk Piala Dunia 2030, yang juga jadi acara ke-100 FIFA menyelenggarakan hajatan tersebut datang dari Amerika Selatan termasuk Uruguay, Argentina, Paraguay dan Chile.
Sedangkan penantang lain yang diklaim favorit mendapatkan jatah gelaran Piala Dunia 2030 adalah Arab Saudi yang rencananya menggandeng Mesir, Yunani, atau Italia.
Skema Piala Dunia dengan dua negara sebagai tuan rumah sebelumnya pernah terjadi pada 2002 silam. Saat itu Jepang dan Korea Selatan.
Pun, Piala Dunia 2026 akan dimainkan di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, ketika 11 dari 16 tempat yang direncanakan akan diadakan di Amerika Serikat.
Piala Dunia 2026 akan berkembang dari 32 tim menjadi 48 tim dan di bawah format yang diumumkan FIFA, akan diperpanjang menjadi 104 pertandingan, naik dari 64 pertandingan di Qatar tahun lalu.