Rabu 15 Mar 2023 14:02 WIB

Ini Keunggulan GPT-4 Dibanding Kecerdasan Buatan Lain

GPT-4 lebih canggih dari versi sebelumnya dan memiliki lebih banyak data.

OpenAI telah mengumumkan GPT4, versi terbaru dari model bahasa besarnya. Versi ini mendukung aplikasi utama seperti ChatGPT dan Bing baru. (ilustrasi)
Foto: Unsplash
OpenAI telah mengumumkan GPT4, versi terbaru dari model bahasa besarnya. Versi ini mendukung aplikasi utama seperti ChatGPT dan Bing baru. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---OpenAI telah mengumumkan GPT4, versi terbaru dari model bahasa besarnya. Versi ini mendukung aplikasi utama seperti ChatGPT dan Bing baru.

Perusahaan riset yang berbasis di San Francisco mengatakan GPT-4 lebih canggih dari versi sebelumnya dan memiliki lebih banyak data. Perusahaan mengklaim model ini lebih kreatif dan kolaboratif daripada sebelumnya.

Baca Juga

Model baru ini bahkan disebut mampu memecahkan masalah yang sulit dengan akurasi lebih tinggi. GPT-4 dapat menghasilkan, mengedit, dan beralih dengan pengguna pada tugas penulisan kreatif dan teknis. Model baru ini juga dapat merespons gambar serta teks.

“Kami telah menghabiskan enam bulan secara iteratif menyelaraskan GPT-4 menggunakan pelajaran dari program pengujian kami,” demikian pernyataan OpenAI, seperti dikutip dari Indian Express, Rabu (15/3/2023).

ChatGPT disebut memberikan hasil terbaik, walaupun jauh dari sempurna dari segi faktualitas, kemampuan mengarahkan, dan keluar dari sistem pengaman. Sementara GPT-4 dapat menghasilkan teks, klasifikasi, dan analisis.

Selain itu, mampu menangani 25 ribu teks, memungkinkan pembuatan konten, percakapan yang diperpanjang, serta pencarian dan analisis dokumen. OpenAI mengatakan model baru ini akan menghasilkan lebih sedikit jawaban yang salah secara faktual.

Faktanya, perusahaan mengklaim GPT-4 bekerja lebih baik daripada manusia pada banyak tes standar. Misalnya, GPT-4 tampil pada persentil ke-90 dalam ujian simulasi, persentil ke-93 pada ujian membaca SAT, dan persentil ke-89 pada ujian SAT Math, menurut klaim OpenAI.

Namun, perusahaan juga mengakui keterbatasan GPT-4 seperti pada aspek "bias sosial" dan halusinasi. Pada intinya, model baru ini dianggap sebagai sebuah kemajuan, meskipun tetap harus semakin disempurnakan.

GPT-4 bukanlah lompatan besar dari GPT-3.5. Perbedaan antara GPT-3.5 dan GPT-4 bisa jadi tidak kentara. Perbedaannya muncul ketika kerumitan tugas mencapai ambang batas yang memadai.

“GPT-4 lebih andal, kreatif, dan mampu menangani lebih banyak instruksi bernuansa daripada GPT-3.5,” tulis OpenAI dalam postingan blog.

Model baru ini akan tersedia untuk pengguna berbayar ChatGPT, langganan bulanan OpenAI 20 dolar AS dan juga akan tersedia sebagai bagian dari API yang memungkinkan pemrogram untuk mengintegrasikan AI ke dalam aplikasi mereka. OpenAI sudah bermitra dengan sejumlah perusahaan untuk mengintegrasikan GPT-4 ke dalam produk mereka, termasuk Duolingo, Stripe, dan Khan Academy.

Perlombaan menuju dominasi AI telah meningkat selama beberapa bulan terakhir, dengan Microsoft dan Google yang juga masuk dalam persaingan. AI generatif, seperti yang diyakini banyak orang, akan menjadi dasar bagi banyak produk masa depan yang saat ini sedang dalam proses.

Saat OpenAI memperkenalkan ChatGPT pada bulan November lalu, chatbot tersebut langsung menjadi viral. Ketertarikan Microsoft pada AI generatif dan investasinya di OpenAI juga telah menempatkan Google di posisi yang sulit. Kelas berat Silicon Valley berada di bawah tekanan untuk mengintegrasikan secara mendalam kemampuan kecerdasan buatan dalam aplikasi intinya seperti Gmail dan Docs. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement