Rabu 15 Mar 2023 16:08 WIB

Antisipasi Redupnya Aktivitas Dakwah, Masjid Salman ITB Fokus Tingkatkan Pelayanan 

DKM Masjid Salman ITB tegaskan aktivitas keagamaan tetap ramai.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Suasana Jamaah sholat Jumat di Masjid Salman ITB Bandung, Jumat (25/3/2022). Jamaah Shalat Jumat di masjid ini telah merapatkan jarak shafnya kembali. Meski demikian takmir masjid masih terus menerapkan protokol keseshatan termasuk mempersilahkan jamaah untuk keluar masjid secara bergiliran agar dan melalui pintu gerbang berbeda agar tidak terjadi kerumunan.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Suasana Jamaah sholat Jumat di Masjid Salman ITB Bandung, Jumat (25/3/2022). Jamaah Shalat Jumat di masjid ini telah merapatkan jarak shafnya kembali. Meski demikian takmir masjid masih terus menerapkan protokol keseshatan termasuk mempersilahkan jamaah untuk keluar masjid secara bergiliran agar dan melalui pintu gerbang berbeda agar tidak terjadi kerumunan.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG—Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) melaporkan melesunya aktivitas dakwah mahasiswa di kampus-kampus tanah air. Berdasarkan data FSLDK, sekitar 460 LDK di Indonesia mengalami penurunan kegiatan syiar keislaman yang cukup signifikan. 

Sementara itu, Manager Bidang Sumber Daya Masjid Salman ITB Iyan Nurdin mengatakan, kegiatan di Masjid Salman ITB tergolong selalu ramai. Bahkan dia memprediksikan animo jamaah akan semakin meningkat saat Ramadhan nanti. Dia juga menambahkan, Masjid Salman sudah mulai mengarahkan seluruh kegiatan Ramadhan untuk digelar secara luring. 

Baca Juga

“Kalau tahun kemarin sebagian besar online, nah tahun ini ada arahan agar semuanya offline dan memang ada semacam perkiraan bahwa di Salman akan seramai sebelum pandemi karena kegiatannya kita rancang koutanya sama seperti sebelum pandemi,” tutur Iyan saat ditemui Republika, Rabu (15/3/2023). 

Dia juga mengklaim bahwa jumlah jamaah maupun rangkaian kegiatan keagamaan di Masjid Salman tergolong ramai dan padat. Bahkan, sejak awal 2023, hampir setiap hari, Masjid Salman diisi oleh berbagai kegiatan, baik offline maupun online, tutur Iyan.  

“Untuk jumlah peserta memang ada yang memenuhi kouta, ada juga yang sampai memenuhi kouta, tapi ada juga yang di bawah target. Tapi kalaupun misalnya tidak mencapai target, biasanya jumlah tidak terlalu jauh dari target. Jadi bisa dibilang Masjid Salman itu tidak pernah sepi, baik dari sisi kegiatan maupun jamaah. Paling tidak, saat waktu sholat itu selalu ramai,” paparnya. 

Rangkaian kegiatan yang beragam, sambung Iyan, memang menjadi alasan selalu ramainya aktivitas keagamaan di Masjid Salman, mulai dari yang berbentuk pelatihan berseri dan kajian dakwah seperti sekolah pra-nikah, manasik haji, kelas bahasa Arab dan kelas studi Islam, juga hingga seminar tentang wakaf dan pelatihan guru agama. 

Selain itu, untuk memaksimalkan keterikatan jamaah dengan Masjid Salman, pengurus juga terus mencoba memaksimalkan pelayanan, baik dari sisi kebersihan, fasilitas, hingga pelayanan penunjang lainnya, kata Iyan. Selain itu, peningkatan kualitas dan inovasi program juga terus didorong, mulai dari materi yang dibawakan, pembicara, juga program yang mampu menjawab kebutuhan jamaah bahkan masyarakat umum. 

“Untuk jamaah, walaupun masih jauh dari sempurna, tapi kita terus continous improvment lah, misal dari layanan kebersihan, layanan yang sifatnya memberikan kenyamanan, seperti teh dan kopi gratis, juga sediakan banyak colokan ya, karena kebanyakan jamaah itu mahasiswa, kantin Salman juga baru direnovasi, yang awalnya tertutup kini sudah terbuka dan disana bisa dijadikan tempat untuk nugas, diskusi, dan sebagainya,” paparnya.

“Wifi gratis juga kita sediakan, disamping kita juga terus kembangkan program dan kegiatan di Salman, mulai dari pembicara yang dihadirkan, materinya, fasilitas kegiatannya dan lainnya,” tambah Iyan.  

Untuk menjaga semangat dakwah di masjid-masjid kampus, Iyan menyarankan para pengurus agar terus berinovasi menghadirkan kegiatan atau program yang dibutuhkan jamaah atau masyarakat umum agar tertarik untuk meramaikan kegiatan keagamaan di masjid kampus. Jika merujuk pada letak geografis Masjid Salman yang memang terletak di tengah kawasan perkantoran dan lembaga pendidikan, memang tak aneh jika jamaah hampir selalu ramai, namun upaya untuk menarik dan menjaga keterikatan jamaah dengan masjid harus terus digencarkan, ujarnya. 

“Agar jamaah terus aktif di Salman, kita sediakan layanan pemulasaraan jenazah gratis untuk siapapun, mulai dari memandikan, mengkafani dan kainnya kita yang sediakan, begitu juga ambulans itu gratis. hal itu yang mungkin bisa menarik jamaah untuk bisa terus mengikuti dan datang ke masjid,” terang Iyan. 

“Jadi memang masjid kampus harus terus berinovasi menghadirkan program yang dapat menarik minat dan memenuhi kebutuhan jamaah,” pungkanya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement