Rabu 15 Mar 2023 17:16 WIB

Cemas Berlebihan Bisa Halangi Karier di Tempat Kerja, Apa Saja Tandanya?

Kecemasan berlebihan di kantor dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Cemas di tempat kerja (ilustrasi). Rasa cemas berlebihan di tempat kerja dapat menghalangi karier Anda di tempat kerja.
Foto: www.freepik.com.
Cemas di tempat kerja (ilustrasi). Rasa cemas berlebihan di tempat kerja dapat menghalangi karier Anda di tempat kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecemasan berlebihan tidak hanya menganggu pikiran, tetapi juga dapat merusak karier dalam jangka panjang. Di luar tanda-tanda ketakutan dan kepanikan, ada cara tersembunyi kecemasan dapat muncul dalam kinerja pekerjaan.

“Otak ingin menghindari apa yang menyebabkan kecemasan itu. Ini adalah reaksi alami yang dirancang untuk melindungi kita, tetapi dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan, terutama di tempat kerja,” kata seorang psikoterapis di States of Wellness Counseling di Illinois dan Wisconsin, Shannon Garcia, dilansir Huffpost, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga

Berikut beberapa tanda peringatan tak terduga yang harus diwaspadai:

1. Anda tidak berbicara, bahkan jika memiliki ide untuk dibagikan

Kecemasan dapat membuat Anda memiliki kesimpulan negatif tentang bagaimana rekan akan memandang Anda. Masalahnya, kerja keras tidak terbentuk sendiri. Tetap diam dalam rapat tim dapat memberikan kesan yang salah kepada orang lain, misalnya, Anda kekurangan ide.

 

Itu sebabnya Garcia merekomendasikan untuk melihat kecemasan terpisah dari diri Anda sendiri. Mengidentifikasi bagaimana kecemasan Anda berusaha mengendalikan perilaku dapat membantu Anda mulai menantang perilaku cemas tersebut.

2. Anda selalu melewatkan tenggat waktu

Penundaan adalah cara umum kecemasan muncul di tempat kerja. “Mungkin Anda sedang menghadapi sindrom imposter, mungkin Anda mempertanyakan kinerja Anda,” ujar pekerja sosial klinis berlisensi yang berbasis di Brooklyn, New York, Alicia Velez.

Penundaan pekerjaan adalah mekanisme kecemasan dan bentuk penghindaran. Namun, menghindari tugas hanya akan merusak kesejahteraan dan kinerja dalam jangka panjang. Semakin banyak Anda menghindar, maka semakin otak belajar bahwa penghindaran adalah satu-satunya cara mengurangi kecemasan.

Velez mengatakan, salah satu penangkal penundaan adalah menghadapi tugas secara langsung dan mencoba mengerjakannya. Memecah tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bisa menjadi cara membuatnya tidak terlalu menakutkan.

3. Anda jadi pemarah dan menghakimi rekan kerja

Kecemasan juga dapat menyusup ke dalam suasana hati dan membuat kurang nyaman untuk diajak bekerja sama. Seorang psikolog, pelatih eksekutif, dan konsultan, Lauren Appio, mengatakan biasanya kecemasan muncul melalui perasaan mudah tersinggung, menghakimi, dan kesal oleh rekan kerja.

Menjaga hubungan baik dengan rekan kerja tidak hanya baik untuk membantu hari kerja berlalu lebih cepat, tetapi juga penting untuk membantu Anda maju dalam perusahaan. Kesehatan hubungan Anda dengan rekan kerja dan orang-orang di jaringan adalah kunci untuk maju di tempat kerja.

“Silakan berkonsultasi dengan terapis, pelatih, atau mentor untuk mengeksplorasi kapan sebaiknya Anda mengintervensi orang lain, dan kapan sebaiknya duduk santai,” kata Appio.

4. Terlalu lelah membangun jaringan atau mencari pekerjaan

Jika merasa membutuhkan kopi untuk bertahan pada hari kerja atau merasa terkuras energinya, mungkin kecemasan bisa menjadi alasannya. Psikolog berlisensi, Cicely Horsham-Brathwaite, mengatakan, ketika menghadapi kecemasan di tempat kerja, Anda akan mengkhawatirkan potensi hasil pada masa depan. Seiring waktu, kondisi ini dapat menghambat Anda merencanakan karier.

5. Menolak peluang

Kecemasan sering kali berasal dari rasa takut akan hal yang tidak diketahui. Hal tersebut dapat membuat Anda terjebak dalam peran dan pekerjaan yang seharusnya sudah lama ditinggalkan.

Velez mengatakan, cemas berlebihan terkait hasil di masa depan dapat membuat Anda terjebak. Horsham-Brathwaite mengatakan, ketakutan akan hal yang tidak diketahui juga dapat membuat orang "menganggur". Pasalnya mereka tidak percaya bahwa mereka dapat menangani peran yang sesuai dengan kontribusi profesional mereka.

Dia mengatakan, untuk mengatasi jenis kecemasan ini, akan sangat membantu jika menemukan seseorang di perusahaan seperti mentor atau kolega tepercaya. Anda dapat mengajukan pertanyaan kepada mereka seperti, bagaimana suara Anda saat menyampaikan pemikiran dalam rapat? Apakah itu masuk akal? Dengan begitu, Anda dapat merasa lebih percaya diri dalam mengejar peluang untuk berbicara dan diperhatikan tanpa merasa terlalu cemas.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement