REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Astronom Uni Emirat Arab (UEA) memperkirakan, hari pertama puasa Ramadhan pada 23 Maret 2023.
Melansir laman moroccoworldnews.com, Senin (13/3/2023), Emirates Astronomical Society memperkirakan Ramadhan akan berlangsung selama 29 hari tahun ini.
Presiden Dewan Direksi Masyarakat Ibrahim Al Jarwan mengumumkan berita tersebut dalam sebuah pernyataan menekankan bahwa sebagian besar negara Islam dan Arab akan merayakan hari pertama Ramadhan bersama.
“Tapi hari terakhir Ramadhan mungkin berbeda di beberapa negara karena di beberapa daerah akan sulit untuk mengamati Bulan,” kata Al Jarwan.
"Sesuai dengan persyaratan dan sifat pekerjaan mereka, perusahaan dapat menerapkan pola kerja yang fleksibel atau jarak jauh dalam batas jam kerja harian selama bulan Ramadhan," kata kementerian negara itu.
Pekerja otoritas federal akan bekerja dari pukul 09.00 hingga pukul 14.30. Secara tradisional, pegawai sektor swasta bekerja delapan jam sehari.
Seperti Maroko, UEA dan negara-negara lain di Teluk juga mengonfirmasi tanggal resmi Ramadhan tergantung penampakan di bulan sabit.
Negara-negara, termasuk Maroko, diperkirakan akan melakukan pemantauan penampakan bulan sabit Ramadhan pada Rabu (22/3/2023) malam.
Banyak astronom percaya bahwa Maroko juga akan memulai puasa Ramadhan pada 23 Maret. Al Jarwan juga menyatakan bahwa Idul Fitri 2023 jatuh pada (21/4/2023).
Negara Teluk itu mulai mempersiapkan bulan suci tersebut. Kementerian Sumber Daya Manusia UEA mengatakan bahwa pekerjaan resmi untuk karyawan sektor swasta akan dikurangi dua jam selama bulan suci.
Sumber: