Kamis 16 Mar 2023 00:15 WIB

Skenario Liverpool Lolos Perempat Final, La Remontada, dan Kedekatan dengan Dewi Fortuna

Liverpool bukan tak mungkin bisa membungkam Real Madrid.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Manajer Liverpool Jurgen Klopp bereaksi setelah pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool FC dan Manchester United di Liverpool, Inggris, (5/3/2023).
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Manajer Liverpool Jurgen Klopp bereaksi setelah pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool FC dan Manchester United di Liverpool, Inggris, (5/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Liverpool bakal menjalani laga hidup mati melawan Real Madrid pada leg kedua 16 besar Liga Champions 2022/2023 di Estadio Santiago Bernabeu, Kamis (16/3/2023) dini hari. The Anfield Gank tahu betul syarat untuk lolos ke fase selanjutnya sangat berat.

Petaka terjadi pada pertemuan awal di Stadion Anfield 22 Februari lalu. Tuan rumah Liverpool dipaksa menyerah 2-5 oleh raksasa Spanyol, Madrid.

Baca Juga

Sehingga langkah armada Juergen Klopp untuk melaju ke babak perempat final Liga Champions membutuhkan usaha pun upaya besar. Apalagi, El Real menyandang status sebagai tim penguasa Benua Biru dengan koleksi 14 trofi.

Nantinya Mohamed Salah dan kawan-kawan harus memenangkan laga minimal dengan selisih empat gol alias the Anfield Gank dituntut memaksimalkan jumlah produktivitas gol melebihi kekalahan di kandang bulan lalu.

Andai Liverpool kebobolan sebiji gol oleh tuan rumah Madrid maka jalan tim pemilik enam gelar Liga Champions untuk bisa lolos bakal semakin terjal.

Hal itu lantaran saat ini UEFA tidak lagi menggunakan pertarungan gol kandang dan tandang yang dijalani sejak kompetisi Liga Champions 2021/2022 lalu.

Menjadi pelik bagi Liverpool sebab dalam 10 pertandingan tandang terakhir di semua ajang Liverpool menelan enam kekalahan dengan tiga menang dan sekali imbang.

Sementara Madrid hanya menelan dua kekalahan, dua imbang dengan enam kemenangan saat bermain di hadapan pendukung sendiri.

Pun, catatan yang sulit untuk dibungkam oleh the Reds adalah rekor pertemuan kedua tim di pentas Eropa. Madrid tidak tersentuh kekalahan dalam tujuh pertemuan terakhir. Sebanyak enam diantaranya mampu ditutup dengan kemenangan.

Pelatih Liverpool Juergen Klopp sendiri mengakui peluang timnya untuk menembus ke fase empat besar hanya sekitar satu persen. Kendati begitu, ia menolak menyerah dan siap memaksimalkan peluang.

"Meski hanya memiliki satu persen lolos, tapi kami ingin mencoba semaksimal mungkin," kata Klopp menegaskan dilansir AS, Rabu (15/3/2023).

Klub asal kota pelabuhan Merseyside memang dicap kerap dinaungi dewi fortuna di antaranya adalah membuat fan AC Milan menangis usai comeback sensasional paling bersejarah di final Liga Champions Istanbul 2005 silam.

Setelah itu the Reds kembali menjalani momen terbaik sebelum merengkuh trofi Liga Champions terakhirnya dengan sukses melakukan La Remontada di semifinal Liga Champions 2019 melawan Barcelona dengan agregat akhir 4-3.

"Jujur saja, kami harus pergi dan melakukan sesuatu yang istimewa di Spanyol. Tapi, Anda tahu, itu mirip dengan permainan Barcelona di mana kita pergi ke sana tanpa beban," kata Trent Alexander-Arnold.

Menariknya lagi di kubu Real Madrid Carlo Ancelotti merupakan pelatih yang sempat merasakan pahit kala insiden Istanbul. Saat itu Ancelotti masih menjadi allenatore Milan.

Tidak ingin kejadian terulang Don Carletto meminta Luka Modric dan kawan-kawan untuk tetap bermain dengan intensitas serta semangat tinggi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement