REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Mantan pemain Liverpool yang kini menjadi komentator sepakbola Jamie Carragher masih melihat peluang The Reds mampu mengejar defist tiga gol dari Real Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (16/3/2023) dini hari WIB. Liverpool kalah 2-5 di leg pertama yang membuat tugas mereka sangat berat untuk lolos ke perempat final.
Carragher memberikan syarat kepada pasukan Juergen Klopp jika ingin bisa mengejar defisit tiga gol. Pertama, Jordan Henderson dan kawan-kawan harus mencetak gol lebih dulu. Kedua, skuad Liverpool harus membawa semangat final Liga Champions 2005 di Istanbul Turki. Ketika itu, Liverpool bangkit dari ketertinggalan tiga gol pada babak pertama saat melawan AC Milan sebelum menjadi juara lewat adu penalti.
Kebetulan AC Milan waktu itu dilatih oleh Carlo Ancelotti yang menjadi pelatih Real Madrid sekarang ini. Carragher ingin meniru semangat skuad Liverpool era Rafael Benitez 18 tahun lalu dan mencetak gol terlebih dahulu.
“Tantangan yang dihadapi Liverpool tidak sebesar yang kita hadapi saat itu. Kami hanya memiliki 45 menit untuk membalikkan keadaan dari ketertinggalan tiga gol tetapi tim Liverpool ini memiliki 90 menit. Itu sebabnya saya masih mengatakan Istanbul memiliki keunggulan bahkan jika mereka berhasil melakukannya,” kata Carragher kepada Athletic, dilansir dari Empire of the Kop, Rabu (15/3/2023).
Ia mendorong Liverpool bermain cepat di Bernabeu. Dengan begitu peluang mencetak gol pertama akan terbuka. Gol tersebut pun diyakini akan menumbuhkan kepercayaan kepada pemain sama seperti gol sundulan Steven Gerrard pada 2005 lalu yang mampu membakar semangat tim.
Tugas yang disampaikan Carragher memang tidak mudah. Apalagi jika Madrid mencetak gol lebih dulu maka perjuangan mereka akan kian berat. Kemenangan Liverpool 7-0 atas Manchester United di Liga Inggris dipandang bahwa mereka dapat mengejar selisih tiga gol dari Real Madrid.