REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Permohonan pembuatan paspor baru dan penggantian buku yang habis masa berlakunya untuk kepentingan ibadah umrah di Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Palembang, Sumatera Selatan, menjelang Ramadhan 1444 Hijriyah/2023 mengalami peningkatan.
"Permohonan pembuatan paspor dalam sebulan terakhir mengalami peningkatan terutama untuk kepentingan ibadah umrah bisa mencapai 100 persen, biasanya sekitar 50 permohonan untuk umrah dari 200 keseluruhan pemohon setiap harinya kini bisa mencapai 100 orang lebih per harinya," kata Kepala
Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang, Mohammad Ridwan, Selasa (14/3/2023).
Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang akan beribadah umrah,selain melalui loket di kantor imigrasi juga dilakukan pelayanan di tempat pemohon secara kolektif atau jemput bola.
Pelayanan jemput bola secara kolektif dilakukan kerja sama dengan travel umrah atau perusahaan penyelenggara ibadah umrah (PPIU) dengan menurunkan tim unit layanan keliling 'Layanan Keimigrasian On The Spot (Lakso)'.
Pelayanan jemput bola tersebut, tidak hanya untuk masyarakat yang akan berangkat umrah, tetapi juga terbuka untuk pegawai instansi pemerintah, swasta, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, dan lainnya.
Bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan pembuatan paspor dengan cara jemput bola, silakan menghubungi petugas di Kantor Imigrasi Palembang untuk pengaturan jadwal pelayanan.
Tim 'Mobile Lakso' siap turun melakukan pelayanan pembuatan paspor secara jemput bola kepada masyarakat yang tinggal di enam wilayah kerja Kantor Imigrasi Palembang meliputi Kota Palembang, Prabumulih, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
"Pelayanan pembuatan paspor terus ditingkatkan kualitasnya sehingga masyarakat di enam wilayah kerja Imigrasi Palembang itu semakin mudah dan nyaman dalam mengurus dokumen keimigrasian itu," ujar Ridwan.
Kepala Seksi Lalu lintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Palembang Adeb Yoenoes menambahkan, akhir-akhir ini permohonan pembuatan paspor sedikit meningkat dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Permohonan pembuatan paspor sekarang ini bisa mencapai 250 orang lebih per hari, sebelumnya rata-rata 200 pemohon per hari.
"Sebagian masyarakat mengajukan permohonan pembuatan paspor untuk persiapan berangkat ibadah umrah, sedangkan sebagian lagi untuk kepentingan perjalanan ke luar negeri seperti liburan, bisnis, dan pendidikan," ujar Adeb.