REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS- Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Tunisia, Nabil 'Ammar di Tunis, Selasa (14/5/2023). Pertemuan keduanya membahas realisasi sejumlah kerja sama yang sedang berlangsung antara Indonesia dan Tunisia.
Dubes Zuhairi Misrawi menyampaikan pertemuan berlangsung dengan penuh keakraban dalam upaya kedua negara memperkuat hubungan bilateral. "Kami menyampaikan selamat atas pada Menlu Tunisia yang baru saja dilantik, sekaligus membahas realisasi kerja sama kedua negara dalam upaya memperkuat hubungan bilateral," ujar Dubes RI kader PDI Perjuangan.
Dia menyebutkan, saat ini kedua negara sedang mengupayakan kesepakatan dalam bidang perdagangan, pertahanan, pendidikan, dan kebudayaan. Akselerasi dan implementasi kerja sama dalam berbagai bidang tersebut akan semakin menguatkan hubungan bilateral kedua negara.
Dubes Zuhairi Misrawi juga menegaskan, hubungan bilateral Indonesia yang menyejarah, sehingga dapat dijadikan modal diplomasi bagi kerja sama konkret di antara kedua negara.
"Kami ingin di Tunisia ini ada jejak historis Bapak Proklamator Indonesia, Sukarno, dengan merealisasi nama jalan dan taman Sukarno, sehingga persahabatan Indonesia dan Tunisia selalu dikenang oleh generasi muda dan generasi yang akan datang. Persahabatan Sukarno dan Habib Bourgaiba merupakan khazanah sejarah yang dapat menginspirasi kita semua agar Indonesia dan Tunisia selamanya membangun persahabatan sejati, yaitu persahabatan yang dibangun di atas kemaslahatan bersama dan sikap saling menghormati," kata Dubes RI kelahiran Sumenep Madura ini.
Menteri Luar Negeri Tunisia, Nabil 'Ammar, menyambut baik seluruh upaya yang telah dilakukan kedua negara dan berjanji akan merealisasikan kerja sama dalam berbagai bidang yang sedang berlangsung.
"Indonesia dan Tunisia mempunyai hubungan yang sangat kuat dan akrab, dan kami berjanji akan menindaklanjuti dan merealisasikan kerja sama yang sedang berlangsung, sehingga hubungan bilateral kedua negara semakin kokoh", ujarnya.
Sebelumnya, pada Senin (13/3/2023), Zuhairi melakukan pertemuan dengan Mufti Tunisia yang baru dilantik Presiden Kais Said, Syekh Hisyam Mahmud di kantornya, Kasbah, Tunis (13/3).
Zuhairi merupakan duta besar dari negara-negara sahabat dan dunia Islam yang diterima pertama kali dalam rangka memperkuat kerja sama moderasi beragama Indonesia-Tunisia.
"Sebagai Duta Besar RI untuk Tunisia, saya merasa tersanjung karena menjadi Duta Besar yang diterima pertama kali untuk melakukan pertemuan dengan Mufti Tunisia, Syekh Hisyam Mahmud, yang baru dilantik Presiden Tunisia, Kais Said. Kami membahas perlunya penguatan kerja sama moderasi beragama," ujar Zuhairi yang merupakan jebolan Universitas Al-Azhar Mesir ini.
Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah
Zuhairi menjelaskan, Indonesia dan Tunisia merupakan dua negara yang menyebarluaskan dan mengembangkan moderasi beragama, sehingga agama mampu memberikan dampak positif dalam membangun peradaban kebangsaan dan kemanusiaan. Sebelum dilantik sebagai Mufti Tunisia, Syekh Hisyam Mahmud merupakan Imam Besar Masjid Zaitunah.
Dubes Zuhairi juga menyampaikan, bahwa umat Islam di Indonesia mempunyai peran penting dalam kemerdekaan dan membangun bagi kemajuan bangsa.
Dia mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas Muslim. Para ulama dan umat Islam bersama-bersama dengan umat agama-agama yang lain mempunyai peran penting dalam mewujudkan dan membangun bagi kemajuan bangsa.
Sebab itu, penguatan kerja sama moderasi beragama antara Indonesia dan Tunisia akan mampu mendorong perdamaian dan toleransi, sehingga dapat menginspirasi dunia Islam. Pendidikan keulamaan menjadi hal penting sebagai bagian dari kaderisasi untuk melahirkan ulama yang dapat membangun peradaban kebangsaan dan kemanusiaan.