Kamis 16 Mar 2023 07:29 WIB

Lulusan Pendidikan Tinggi Sumbang 12 Persen Pengangguran, Begini Respons Wapres

Kampus Merdeka, vokasi, BLK, dan Prakerja jadi jurus pemerintah kurangi pengangguran.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres menanggapi data yang menyebut sebanyak 12 persen pengangguran didominasi oleh lulusan pendidikan tinggi baik sarjana maupun diploma.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres menanggapi data yang menyebut sebanyak 12 persen pengangguran didominasi oleh lulusan pendidikan tinggi baik sarjana maupun diploma.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menanggapi data yang menyebut sebanyak 12 persen pengangguran didominasi oleh lulusan pendidikan tinggi baik sarjana maupun diploma. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan, persentase jumlah pengangguran dari lulusan perguruan tinggi ini disebabkan tidak adanya link and match antara perguruan tinggi dengan dunia kerja.

Kiai Ma'ruf pun menyampaikan upaya Pemerintah dalam mengatasi link and match perguruan tinggi dengan industri. "Sekarang itu ada namanya kampus merdeka, jadi mahasiswa dihubungkan dengan industri dengan berbagai kegiatan yang ada di perusahaan-perusahaan sehingga mereka tidak lagi jadi sarjana yang tidak siap pakai akhirnya pengangguran," ujar Wapres di sela kunjungan kerjanya di Jombang, Jawa Timur, Rabu (15/3/2023).

Baca Juga

Tak hanya itu, lanjutnya, pemerintah juga terus memperkuat program pendidikan vokasi dan pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Hal ini untuk memastikan para lulusan memiliki kemampuan yang dibutuhkan dunia kerja, di antaranya skilling, up-skilling, dan reskilling.

Kemudian, lanjut dia, program Kartu Prakerja, guna mempersiapkan dan mengembangkan angkatan kerja. "Pemerintah mengeluarkan kemarin beberapa triliun untuk Kartu Prakerja, itu ternyata tamatannya banyak yang mandiri bisa berwirausaha dan juga banyak yang memiliki keterampilan kemudian keterima di tempat kerja, itu saya kira usaha yang terus kita pacu," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement