Kamis 16 Mar 2023 08:57 WIB

Siapkan Dai Progresif, Laznas BMH Gelar Workshop Dai Tangguh

Pembicara Workshop KH Cholil Nafis ingatkan dai sebagai opinion leader

Laznas BMH bersama YBM-BRILiaN kuatkan kiprah dai dengan memberikan bekal keilmuan, wawasan dan kemampuan up-to-date. Hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Muhammad Cholil Nafis sebagai pembicara.
Foto: Laznas BMH
Laznas BMH bersama YBM-BRILiaN kuatkan kiprah dai dengan memberikan bekal keilmuan, wawasan dan kemampuan up-to-date. Hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Muhammad Cholil Nafis sebagai pembicara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laznas BMH bersama YBM-BRILiaN kuatkan kiprah dai dengan memberikan bekal keilmuan, wawasan dan kemampuan up-to-date seiring dengan perkembangan dan tantangan dakwah yang kian kompleks.

"Alhamdulillah hari ini dibuka workshop dai yang dihadiri oleh 34 dai dari seluruh Indonesia, Aceh hingga Papua yang dipusatkan di Pesantren Hidayatullah Depok. Hadir sebagai narasumber para tokoh, seperti dari MUI, KH Cholil Nafis, dan lainnya. Acara berlangsung 13 sampai 15 Maret 2023," ungkap Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Zainal Abidin.

Direktur Utama Laznas BMH, Supendi mengatakan bahwa workshop ini bermaksud menjadikan dai kian progresif dalam dakwah, santun dan tentu saja mampu memberi warna kemajuan bagi masyarakat di pedesaan dan pedalaman.

"Dalam tiga hari workshop para dai akan mendapat bekal bagaimana berperan sebagai dai yang mampu membawa kemajuan masyarakat," ungkapnya.

Dalam sesi perdana yang diisi oleh KH Cholil Nafis, para dai mendapat materi perihal bagaimana mampu bersikap pertengahan (wasathiyah) dalam dakwah. 

"Sebagai dai kita harus punya sikap wasathiyah, pertengahan, jangan ekstrem, baik ekstrem kanan atau ekstrem kiri. Di tengah-tengah, adil dan seimbang, tawazun, serta tasamuh (toleransi)," ungkapnya.

Bagaimanapun masyarakat tetap melihat dai sebagai orang yang diikuti. 

"Oleh karena itu pastikan bersikap adil. Dan, perhatikan betul soal kepantasan. Jangan mentang-mentang dakwah lalu tidak peduli soal kepantasan dan kapasitas umat yang menjadi objek dakwahnya," urainya.

Lebih jauh pria yang menyandang gelar alumni terbaik dari Pesantren Sidogiri itu mengatakan bahwa dai adalah opinion leader. "Jadi harus luas wawasan keislaman dan kebangsaan," tegasnya.

photo
Laznas BMH bersama YBM-BRILiaN kuatkan kiprah dai dengan memberikan bekal keilmuan, wawasan dan kemampuan up-to-date. Hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Muhammad Cholil Nafis sebagai pembicara. - (Laznas BMH)

Sementara itu dari pihak YBM BRILiaN, Assisstant Manager of Strategic, Policy and Evaluation Mustahik Empowerment Program Division, Ahmad Kosim menuturkan bahwa kolaborasi seperti ini adalah kekuatan besar.

"YBM BRILiaN mengedepankan kerja kolaborasi, bagi kami kerjasama program merupakan suatu keniscayaan demi mencapai sinergitas dan pemberdayaan yang maksimal,”ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement