REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus penjualan barang bukti narkotika jenis sabu Irjen Pol Teddy Minahasa meminta Rakhma Darma Putri selaku istri AKBP Dody Prawiranagara datang ke rumah pribadinya di daerah Jagakarsa Jakarta Selatan. Permintaan Teddy kepada Rakhma itu terungkap di dalam persidangan lanjutan terdakwa Dody di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023).
Rakhma Darma Putri menceritakan, pada saat itu tanggal 13 di bulan Oktober tahun 2022, dia menerima pesan dari Merthy istri Teddy Minahasa pukul satu dini hari. Namun pesan itu baru Rakhma baca pada pukul empat menjelang subuh. "Isinya menanyakan apakah saya sudah tidur?" kata Rakhma menyampaikan isi pesan WahtsApp dari Merthy.
"Saya bilang izin bu saya sudah tidur. Siap ada perintah. Baru dibalas lagi sekitar pukul enam pagi," kata Rakhma Darma.
Tidak lama kemudian, Merthy menjawab pesan WhatsApp Rakhma yang isinya meminta Rakhma datang ke rumahnya di daerah Jagakarsa Jakarta Selatan pukul 08.00 WIB. Rakhma mengaku siap datang setelah mengantarkan anaknya sekolah. "Di situ bu Merthy menyampaikan saya diminta untuk datang ke kediaman beliau," kata Rakhma.
Rakhma menceritakan, Merthy sang istri Jenderal bintang dua itu meminta dia datang tepat pukul 08.00 pagi karena ada strategi yang perlu dibahas antara mereka berdua. "Kalau bisa pukul delapan, saya menunggu bapak juga menunggu begitu," kata Rakhma menirukan ucapan Merthy.
Melalui pesan WhatsApp itu, Rakhma menjawab siap menghadap setelah mengantarkan anaknya berangkat ke sekolah. Rakhma dan AKBP Dody memiliki dua anak yang pertama sudah kelas 3 SMP dan anak kedua masih kelas lima SD. "Kemudian saya antar anak-anak sekolah setelah itu ke rumah beliau," katanya.
Karena tidak biasanya, istri Teddy Minahasa menghubungi dirinya, dalam perjalanan menuju rumah Teddy, Rakhma menghubungi Dody itu melalui pesan singkat dan telpon. Namun telepon tidak diangkat, pesan WhatsApp pun tidak dibalas.
"Dalam perjalanan saya sempat menelpon berkali-kali Pak Dody saya WA juga. Yah diWA atau ditelpon sama bapak tidak, kok ini bunda disuruh datang sama ibu Merthy dan Bapak Teddy sudah menunggu di sana. Kira-kira ada apa,". tetapi WA hanya centang, telpon masuk tapi tidak diangkat," cerita Rakhma.
Akhirnya Rakhma sampai juga di kediaman sang Jenderal Teddy Minahasa sekitar pukul delapan kurang sepuluh. Rakhma mengaku yang menemui pertama istrinya Teddy Minahasa. "Saya bertemu langsung sama bu Merthy di ruang tamu. Ibu Merthy menyampaikan bahwa Dody ada masalah," katanya.
Mendengar apa yang disampaikan Merthy, Rakhma mengaku bingung. Masalah apa yang dimaksud dia itu. "Itu saya masih bertanya-bertanya apakah masalah pekerjaan, tapi kata bu Merty nanti bapak saja yang menyampaikan," kata Rakhma.
Setelah diceritakan Merty, bahwa Dody sedang ada masalah, tiba-tiba Teddy keluar dari kamar pribadinya dan langsung bergabung duduk di shofa ruang tamu. Kepada Rakhma, Teddy bertanya tentang masalah yang menimpa Dody.
"Setelah Pak Teddy duduk, Pak Teddy bertanya lalu bagaimana ceritanya," kata Rakhma menirukan suara Teddy.
Namun, istrinya Teddy menyampaikan bahwa Rakhma tidak tahu apa-apa terkait persoalan Dody. Seperti diketahui ternyata Dody sedang diintograsi oleh Penyidik Polda Metro Jaya terkait narkoba dan pada saat itu, Dody menyebut nama Tedy Minahasa.
Baca juga : Ironis, Guru SMK yang Dipecat Ternyata Mengidolakan M Ridwan Kamil
"Pak Teddy menyampaikan Dody sekarang ada di Polda Metro di Dirnakoba sedang diperiksa. Pak Teddy saat itu bilang saya pernah memerintahkan Dody menyisihkan sabu 5 kg dengan tujuan menjebak Linda, karena saya punya kenalan bernama Linda itu sudah menipu saya dua kali. Saya mau menjebak dia melalui Dody, sabu dikirim ke Linda nanti Dody juga yang menangkap Linda," kata Rakhma menceritakan perkataan Teddy.
Teddy Minahasa Marahi Istri Dody
Rakhma mengatakan, setelah itu Teddy Minahasa pamit di pertemuan yang digelar di ruang tamu. Namun sebelum pamit, Teddy berkata kepada Rakhma.
Baca juga : ICW Ungkap Dugaan Relasi Petinggi KPK Alexander Marwata dengan Rafael Alun