Kamis 16 Mar 2023 11:02 WIB

Komisi Warisan Budaya Saudi Temukan Koin Langka Umayyah Era Awal Islam

Tidak hanya koin, tim di lokasi juga menemukan beberapa temuan penting lain.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Komisi Warisan Budaya Arab Saudi mengumumkan telah menemukan koin Umayyah, yang berasal dari tahun 85 Hijriyah. Temuan ini terjadi di situs arkeologi Halit, Provinsi Dawadimi, Riyadh. Komisi Warisan Budaya Saudi Temukan Koin Langka Umayyah Era Awal Islam
Foto: Saudi Arabia Heritage Commission
Komisi Warisan Budaya Arab Saudi mengumumkan telah menemukan koin Umayyah, yang berasal dari tahun 85 Hijriyah. Temuan ini terjadi di situs arkeologi Halit, Provinsi Dawadimi, Riyadh. Komisi Warisan Budaya Saudi Temukan Koin Langka Umayyah Era Awal Islam

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Komisi Warisan Budaya Arab Saudi mengumumkan telah menemukan koin Umayyah, yang berasal dari tahun 85 Hijriyah. Temuan ini terjadi di situs arkeologi Halit, Provinsi Dawadimi, Riyadh.

Komisi Warisan mengatakan penemuan baru-baru ini seolah mengkonfirmasi pentingnya situs tersebut, sebagai salah satu permukiman pertambangan. Lokasi ini juga disebut memiliki nilai sangat penting di era awal Islam.

Baca Juga

Dilansir di The National News, Kamis (16/3/2023), koin itu ditemukan selama proyek penggalian situs arkeologi Halit di Provinsi Dawadimi. Tidak hanya koin, tim di lokasi juga menemukan beberapa temuan penting lainnya.

Beberapa temuan yang dimaksud adalah mithqal, yang digunakan untuk mengukur logam mulia, tulisan Arab awal, serta pasar permukiman.

Temuan baru ini juga menampilkan kamar-kamar yang bersebelahan dengan pintu masuk samping yang letaknya di samping masjid. Situs arkeologi Halit disebut menyoroti peran Semenanjung Arab selama periode Umayyah dan memiliki struktur yang terintegrasi.

Tidak hanya itu, situs penting tersebut sebelumnya disebut Maadan Al Najadi, milik putra Najad bin Musa bin Saad bin Abi Waqqas. Sebelumnya, Komisi Warisan Saudi juga mengumumkan telah menemukan temuan arkeologi langka, yang berasal dari zaman pra-Islam. Prasasti Musnad (aksara Arab Selatan kuno) ditemukan bersama dengan tiga cincin dan patung perunggu banteng, di Al Ukhdud, Najran.

Prasasti besar yang ditemukan di atas batu granit ini terdiri dari satu baris dengan panjang kurang lebih 230 cm dan tinggi 48 cm, dengan panjang hurufnya 32 cm. Kondisi ini menjadikannya sebagai prasasti Musnad terpanjang yang ditemukan di wilayah tersebut.

Tiga cincin emas yang digali di Al Ukhdud memiliki motif berbentuk kupu-kupu di atasnya. Tidak hanya itu, semuanya memiliki bentuk dan ukuran yang sama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement