Kamis 16 Mar 2023 12:33 WIB

Jejak Kata 'Maneh' pada Lagu Permainan Anak tentang Kritik ke Pejabat

Dengan kata 'maneh', guru tersebut tengah berekspresi atau kritik publik.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Hawe Setiawan
Foto: Budayawan
Hawe Setiawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Budayawan Sunda sekaligus akademisi Hawe Setiawan mengatakan, jejak penggunaan kata 'maneh' untuk mengkritik pejabat pemerintah, sudah ada sejak lama. Pengunaan kata 'maneh' tersebut muncul di antaranya pada lagu permainan anak 'Ayang-Ayang Gung'.

"Contoh ada lagu permainan Sunda 'Ayang Ayang Gung', lirik itu ada ungkapan naha maneh itu. Kata 'maneh' di situ di lirik ditujukan (kritik) kepada pejabat pemerintah wadana Ki Mastanu," ujarnya saat dihubungi, Kamis (16/3/2023).

Dengan fakta tersebut, dia mengatakan, warga Jawa Barat dan orang Sunda tidak menutup kemungkinan dapat memakai kata 'maneh' untuk kritik ditujukan kepada pejabat."Itu lagu sindiran terhadap perilaku pejabat yang mau mencari kekuasan dengan cara tidak terpuji," katanya.

Hawe menilai, Gubernur Jawa Barat tidak perlu berlebihan merespons hal tersebut dan sekolah tidak perlu memecat guru yang menggunakan kata 'maneh'. "Saya khawatir isunya meluas, jadi kenapa dia dipecat karena memakai bahasa sunda," katanya.

Hawe mengajak, seluruh pihak untuk melihat penggunaan kata 'maneh' pada proporsi yang tepat. Ia menganggap, bahwa guru tersebut tengah berekspresi atau kritik publik terhadap sepak terjang gubernur Jabar sebagai pejabat publik.

Selain itu, sekolah pun tidak perlu berlebihan dan melihat komentar guru tersebut sebagai ekspresi manusiawi menggunakan bahasa Sunda. Ia menilai, komentar tersebut bukan hal yang luar biasa.

"Ini ada hikmahnya (viral) kata 'maneh' (bisa diserap) dipakai Bahasa Indonesia," katanya.

Sebelumnya, kata 'maneh' tengah viral di media sosial karena terkait seorang guru asal Cirebon Sabil Fadhilah yang mengomentari postingan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah zoom bersama siswa SMP 3 Kota Tasikmalaya. Ia dianggap kurang sopan saat menanyakan kegiatan Gubernur Jabar karena menggunakan kata 'maneh'.

Bahkan komentarnya dijadikan komentar utama (pinned) oleh Ridwan Kamil. Pascaperistiwa itu, Sabil dipecat dari tempat mengajarnya di sekolah SMK di Cirebon karena dianggap tidak sopan dan tidak memberikan contoh sebagai seorang pendidik.

"Dalam zoom ini, maneh teh keur (Anda itu lagi) jadi gubernur Jabar atau kader partai, atau pribadi?" tanya Sabil seperti dikutip dari laman instagram Ridwan Kamil.

"Ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana?)," jawab Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement