REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai perukyat, tentu alat untuk melakukan rukyatul hilal diperlukan. Jika ingin mengamati hilal secara langsung, setidaknya ada empat alat yang harus disiapkan.
Mengutip buku Hisab dan Rukyat tulisan Riza Arfian Mustaqim, alat-alat yang dapat digunakan untuk menunjang proses rukyatul hilal sebagai berikut.
1. Gawang lokasi
Gawang lokasi merupakan alat khusus sebagai batas pandangan agar terfokus pada posisi di mana hilal berada. Alat ini tidak menggunakan lensa. Biasanya alat ini diletakkan pada garis arah mata angin yang ditentukan sebelum rukyatul hilal, dengan penentuan yang cermat dan teliti serta mengacu pada data hasil hisab kedudukan hilal.
2. Binokuler
Alat yang dapat digenggam dengan kedua tangan ini memiliki fungsi untuk mendeteksi benda langit yang jauh dari lokasi pengamat. Binokuler mengadopsi lensa dan prisma yang berfungsi untuk memperjelas objek yang diamati. Sehingga dalam mendeteksi hilal alat ini cukup membantu dalam memperjelas dan memperbesar objek hilal.
3. Theodolit
Theodolit merupakan salah satu alat rukyatul hilal modern karena mampu mengukur sudut azimuth dan ketinggian lebih akurat jika dibandingkan alat lain, seperti kompas dan Rubu' al-Mujayyab. Theodolit dilengkapi dengan pengukur sudut digital dan teropong pembidik yang cukup akurat dalam memastikan posisi dan kedudukan hilal pada saat rukyat.
4. Teleskop
Teleskop merupakan peralatan yang sudah sangat modern dalam melaksanakan rukyatul hilal, dengan lensa dan cermin teleskop mampu mengumpulkan cahaya lebih banyak dibandingkan dengan peralatan lain di atas. Saat ini sudah terdapat banyak jenis teleskop dengan keunggulan dan spesifikasi yang sangat beragam.
Selain peralatan di atas, untuk menyempurnakan dan menunjang rukyatul hilal, dapat menggunakan altimeter, GPS (global positioning system), jam digital, kalkulator, kompas, komputer, waterpass, dan lain-lain. Alat-alat ini berfungsi sebagai komponen pendukung pelaksanaan rukyatul hilal.