Kamis 16 Mar 2023 18:25 WIB

Polisi Toronto Selidiki Penikaman Seorang Muslimah

Polisi menduga ada motif kebencian didalamnya.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Polisi Toronto Selidiki Penikaman Seorang Muslimah
Foto: Wikipedia
Polisi Toronto Selidiki Penikaman Seorang Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Polisi sedang menyelidiki kasus seorang pria yang diduga menikam seorang muslimah di kereta bawah tanah Toronto pekan lalu sebagai dugaan serangan kebencian.

Melansir CBS, Rabu (15/3/2023), polisi mengatakan insiden itu, terjadi pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Kasus penikaman tersebut kini bukan hanya kejahatan biasa, tetapi diduga ada motif kebencian didalamnya.

Baca Juga

Hal itu ditetapkan setelah petugas berkonsultasi dengan unit khusus kejahatan rasial. Awalnya, polisi tidak menganggapnya sebagai kejahatan rasial.

Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) dalam rilis berita telah mendesak polisi untuk mempertimbangkan insiden tersebut sebagai dugaan kejahatan rasial. Para penyelidik yakin korban menjadi sasaran karena keyakinan Muslimnya.

Menurut polisi, wanita itu berada di Jalur 1 menuju selatan dari Stasiun Metropolitan Vaughan, ketika dia didekati oleh seorang pria. Pria itu mulai berbicara dengannya dan kemudian mengeluarkan pisau.

Polisi mengatakan wanita itu lari dari kereta bawah tanah di Stasiun Wilson di mana polisi dipanggil. NCCM mengatakan wanita yang mengenakan jilbab itu berlari melintasi beberapa gerbong kereta bawah tanah dan berhenti ketika seseorang membantunya dengan menarik alarm darurat kereta.

Organisasi itu mengatakan pria itu mengajukan beberapa pertanyaan kepada korban tentang Muslim dan Islam dan pertanyaan hipotetis tentang apa yang akan dia lakukan jika seseorang memukul kepalanya dan lolos begitu saja.

"Anda tahu apa yang kami lakukan dengan orang-orang seperti Anda," ujar penikam itu sebelum mengeluarkan pisau besar dari ranselnya.

Polisi telah merilis gambar tersangka, yang digambarkan sebagai seorang pria, berusia 50 sampai 60 tahun, bertubuh kurus dan berjanggut putih panjang. Dia mengenakan pakaian berlapis, termasuk kaus berhoodie hitam, topi bisbol gelap, jaket kulit hitam, dan celana hijau bergaya militer. Dia juga membawa ransel hijau.

Polisi mengatakan pria itu diyakini bersenjata dan berbahaya. Siapa pun yang melihatnya harus segera menelepon 911. Siapa pun yang memiliki informasi diminta untuk menghubungi polisi atau mengirimkan pesan secara anonim melalui Crime Stoppers.

Ketika dugaan motif kebencian dilaporkan ke polisi, penyelidikan dipimpin penyelidik divisi. Unit kejahatan kebencian akan disadarkan dan petugas khusus dari unit tersebut akan mendukung penyelidikan sesuai kebutuhan.

Polisi menambahkan jika seseorang dihukum atas kejahatan yang diyakini dimotivasi oleh "bias, prasangka, atau kebencian", hakim akan mempertimbangkan "kebencian sebagai faktor yang memberatkan" saat menjatuhkan hukuman.

Chief Operating Officer NCCM Nadia Hasan menyebut insiden itu sebagai serangan Islamofobia yang kurang ajar terhadap seorang wanita muda Muslim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement