REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BTN sepakat sebagian laba bersih tahun buku 2022 akan dibagikan sebagai dividen. Sebanyak 20 persen dari laba bersih sebesar Rp 3,04 triliun akan dibagikan kepada pemegang saham.
"Pemegang saham menyetujui sebesar Rp 609 miliar atau 20 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 dibagikan sebagai dividen," kata Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu, Kamis (16/3/2023).
Dengan jumlah tersebut setiap pemegang saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 43,39 per lembar saham. Sementara sisanya yang sebesar 80 persen ditetapkan sebagai laba ditahan.
Sebagai informasi, sepanjang 2022 Perseroan berhasil mencetak laba bersih positif hingga Rp 3,04 triliun. Laba tersebut tercatat naik 28,15 persen dibandingkan periode 2021 lalu yang sebesar Rp 2,37 triliun.
Peningkatan laba didukung oleh pertumbuhan kredit yang solid, perbaikan proses bisnis dan kualitas kredit, serta kenaikan simpanan. Laporan keuangan perseroan mencatat kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar 8,53 persen dari Rp 274,83 triliun menjadi Rp 298,28 triliun per 31 Desember 2022.
Sementara itu, kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi motor terbesar pergerakan bisnis Bank BTN. Secara total, KPR di Bank BTN tumbuh 9,23 persen menjadi Rp 233,68 triliun per 31 Desember 2022.