REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa koalisinya dengan Partai Gerindra sangat solid. Adapun terkait sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres), nama yang paling besar mengemban amanah tersebut adalah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Saya masih meyakini Pak Prabowo paling memungkinkan untuk kita usung," ujar Muhaimin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (16/3).
Namun, ia masih mengatakan bahwa segala kemungkinan di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama Partai Gerindra masih dapat terjadi. Termasuk peluangnya juga menjadi capres di kerja sama politik tersebut. "Sama-sama memungkinkan, tapi di antara calon-calon yang ada, selain saya sendiri tentu saja, ya, Prabowo," ujar Muhaimin.
Ia melanjutkan, pembahasan terkait capres dan cawapres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya masih dibicarakan dengan Prabowo. Pembahasan dilakukan sambil keduanya menganalisis kompetitornya jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Jadi kita sedang terus intensif bersama Pak prabowo menganalisis kompetitor, kira-kira pasangan yang akan muncul dari koalisi lain, itu kayak apa. Iitu yang akan menentukan antisipasi kita," ujar Muhaimin.
Ia menjelaskan, perkembangan politik saat ini diisi oleh tiga poros koalisi. Pertama adalah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya antara PKB dengan Partai Gerindra yang diteken pada Agustus 2022.
Lalu, ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) antara Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Terakhir adalah Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah resmi mengusung bakal capres, Anies Baswedan.
"Partai lain juga belum ada yang bisa disimpulkan, siapa yang bakal maju, dan berpasangan dengan siapa ini, juga apa namanya masih menjadi pertimbangan kita, tapi bahwa PKB dan Gerindra solid," ujar Wakil Ketua DPR itu.