REPUBLIKA.CO.ID, Risiko Gunakan Pakaian Bekas
Infeksi bakteri, jamur, virus, maupun parasit seperti tungau dan kutu berpotensi menyebar melalui pakaian bekas.
Penyakit yang dapat dibawa oleh agen infeksi itu di antaranya scabies dan eksim serta gangguan pernapasan seperti influenza.
Quote
"Besaran risiko infeksi tergantung pada proses disinfeksi." -- Dokter spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Arini Widodo
Pakaian bekas biasanya disemprotkan fumigant atau bahan kimia lainnya untuk mencegah dan mengendalikan infeksi. Paparannya dapat membuat kulit iritasi dan mencetuskan alergi pada orang yang sensitif.
Cara meminimalisir risiko infeksi:
Mencuci pakaian dengan air mendidih dapat mematikan berbagai macam organisme patogen penyebab infeksi.
Untuk menghindari infeksi jamur:
* Pakaian putih
- Gunakan cairan pemutih pakaian yang mengandung zat aktif sodium hypochlorite.
- Campur dua liter air dengan tiga tutup botol cairan pemutih. Rendam pakaian selama 15 menit. Bilas dan cuci seperti biasa pakai deterjen.
* Pakaian berwarna
- Gunakan karbol.
- Campur dua liter air dengan empat tutup botol karbol dan rendam pakaian selama dua jam. Bilas dan cuci seperti biasa pakai deterjen.
Untuk menghindari scabies:
- Cuci pakaian, sprei, dan selimut menggunakan deterjen anti-tungau dan air panas di dalam mesin cuci.
- Keringkan menggunakan pengering dalam tingkat kekeringan paling panas atau setrika dengan panas yang tinggi.
Sumber: Antara Pengolah: Reiny Dwinanda