Jumat 17 Mar 2023 13:32 WIB

Bio Farma-Kemenlu Perkuat Kolaborasi dan Diplomasi Kesehatan di Kancah Globah

Bio Farma mengeksplor kolaborasi dengan berbagai stakeholder internasional.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Bio Farma menerima kunjungan dari Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) Kementerian Luar Negeri. (ilustrasi).
Foto: biofarma.co.id
Bio Farma menerima kunjungan dari Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) Kementerian Luar Negeri. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bio Farma menerima kunjungan dari Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) Kementerian Luar Negeri. Sebanyak 42 Calon Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dipimpin oleh Lintang Paramitasari, Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri dan diterima langsung oleh Soleh Ayubi, Wakil Direktur Utama Bio Farma.

Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi, menyambut baik kunjungan dan mengungkapkan bahwa kunjungan ini bermanfaat untuk menjelaskan bagaimana pemahaman baru mengenai cara kerja sebuah industri farmasi, hal ini tentu akan membantu para diplomat muda ketika menjalankan tugas, terutama dalam mendiseminasikan informasi dan memahami audiens.

Baca Juga

“Bio Farma telah banyak disupport oleh rekan-rekan dari Kementerian Luar Negeri, selain dari sisi diplomasi vaksin, banyak juga dibantu untuk mengeksplor potential collaboration dengan beberapa perusahan lewat jalur diplomasi," ujar Soleh dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Soleh menyampaikan Bio Farma mengeksplor kolaborasi dengan berbagai stakeholder internasional. Dari sisi kolaborasi nonbisnis, Bio Farma punya hubungan yang cukup erat dengan UNICEF, PATH (Program for Appropriate Technology in Health) dan DCVMN (Developing Countries Vaccine Manufactures Network).

"Sehingga harapannya kita tidak berhenti disitu, kami akan mencoba mengeksplorasi kolaborasi, menguatkan kehadiran market kita di luar negeri, tentunya kita membutuhkan kolaborasi dari Kemenlu," ucap Soleh.

Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri Kemenlu Lintang Paramitasari merasa bangga kepada Bio Farma karena telah menjadi produsen vaksin di kancah dunia. Lintang menyampaikan  Bio Farma telah menjadi kebanggaan Indonesia dan menorehkan sejarah besar untuk Indonesia dengan menjadi produsen vaksin di Dunia.

"Ada 42 calon diplomat muda yang akan membantu Bio Farma di masa mendatang untuk mempromosikan dan menyambungkan kolaborasi dalam transfer teknologi. Kami melihat banyak ancaman penyakit menular, dan kami ingin Bio Farma menjadi garda terdepan dalam diplomasi ketahanan Kesehatan global," ucap Lintang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement