Jumat 17 Mar 2023 16:30 WIB

Obat Covid-19 Paxlovid Diprediksi Bakal Dapatkan Izin Penuh FDA

Paxlovid mendapat izin penggunaan darurat pada akhir 2021.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Obat antivirus Paxlovid. Obat Covid-19 ini mendapatkan mosi kepercayaan dari para penasihat kesehatan Amerika Serikat pada Kamis (16/3/2023), memuluskan jalannya untuk mendapatkan izin penggunaan penuh dari FDA. Di Indonesia, Paxlovid juga mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Foto: AP Photo/Stephanie Nano, File
Obat antivirus Paxlovid. Obat Covid-19 ini mendapatkan mosi kepercayaan dari para penasihat kesehatan Amerika Serikat pada Kamis (16/3/2023), memuluskan jalannya untuk mendapatkan izin penggunaan penuh dari FDA. Di Indonesia, Paxlovid juga mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obat Covid-19 keluaran Pfizer, Paxlovid, berhasil mendapatkan mosi kepercayaan dari para penasihat kesehatan Amerika Serikat pada Kamis (16/3/2023). Capaian ini akan memperlancar proses Paxlovid untuk mendapatkan izin penggunaan penuh dari Food and Drug Administration (FDA).

Paxlovid merupakan obat Covid-19 yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari FDA pada pengujung 2021. Sejak itu, Paxlovid telah digunakan oleh jutaan orang di Amerika Serikat.

Baca Juga

Dalam sebuah panel, 16 dari 17 ahli penasihat FDA menilai Paxlovid masih menjadi terapi yang aman dan efektif untuk pasien Covid-19 dewasa yang berisiko tinggi. Risiko tinggi ini terkait dengan perawatan di rumah sakit dan kematian akibat Covid-19. Dengan perolehan dukungan ini, Paxlovid diprediksi akan mendapatkan izin penuh dari FDA pada Mei mendatang.

"Kami masih memiliki banyak kelompok (masyarakat) yang dapat memperoleh manfaat dari Paxlovid, termasuk orang-orang yang belum divaksinasi, orang-orang yang dosis vaksinasinya belum lengkap, lansia, dan orang dengan gangguan imun," jelas Dr Richard Murphy dari Department of Veterans Affairs, seperti dilansir AP, Jumat (17/3/2023).

FDA mengungkapkan bahwa penggunaan Paxlovid pada pasien Covid-19 berisiko tinggi bisa mencegah 1.500 kematian Covid-19 per pekan. Penggunaan obat ini pun dapat mencegah 13 ribu kasus Covid-19 yang membutuhkan perawatan rumah sakit per pekan.

Di sisi lain, penggunaan Paxlovid sempat dikaitkan dengan kemungkinan munculnya gejala Covid-19 kembali pada pasien. Berkaitan dengan ini, Pfizer telah melakukan sejumlah studi yang melibatkan pasien Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement