Jumat 17 Mar 2023 17:53 WIB

Antara Kualitas dan Durasi Tidur, Mana yang Paling Pengaruhi Hidup Seseorang?

Ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas tidur tanpa obat atau suplemen.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Perempuan tidur (ilustrasi). Kualitas tidur memainkan peran lebih besar dalam memengaruhi kualitas hidup (QoL) dibandingkan durasi atau waktu tidur.
Foto: ww.freepik.com
Perempuan tidur (ilustrasi). Kualitas tidur memainkan peran lebih besar dalam memengaruhi kualitas hidup (QoL) dibandingkan durasi atau waktu tidur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan dari Ceko mengatakan, kualitas tidur memainkan peran lebih besar dalam memengaruhi kualitas hidup (QoL) dibandingkan durasi atau waktu tidur. Studi yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka PLOS ONE ini adalah yang pertama mengamati dampak perubahan kualitas tidur dalam jangka panjang.

Ini juga merupakan studi pertama yang menguji bagaimana jetlag sosial (yaitu ketidakcocokan ritme tidur internal dan tuntutan lingkungan) dapat memengaruhi QoL. Penulis utama dari Fakultas Ilmu Sosial Charles University (Ceko), Michaela Kudrnacova; dan penliti dari Institut Sosiologi, Akademi Ilmu Pengetahuan Ceko, Ales Kudrnac; menjelaskan studinya.

Baca Juga

“Kapan kita tidur dan berapa lama kita tidur itu penting, individu yang memiliki kualitas tidur yang lebih baik juga memiliki kualitas hidup yang lebih baik, terlepas dari waktu dan lamanya tidur,” kata kedua peneliti dilansir Medical News Today, Jumat (17/3/2023).

Peneliti mengamati 4.523 responden selama tiga tahun. Mereka menemukan, responden yang tidurnya lebih nyenyak juga memiliki kualitas hidup lebih baik. Para peneliti Charles University itu mendefinisikan kualitas hidup (QoL) sebagai interaksi antara persepsi keadaan internal, seperti pengalaman kebahagiaan atau kesehatan yang baik atau kepuasan, dan kejadian eksternal di lingkungan sekitar, yang mungkin termasuk keluarga dan karier. Mereka mendasarkan analisis pada parameter kesejahteraan, kepuasan hidup, kebahagiaan, dan makna hidup.

Apa itu jetlag sosial? Jetlag sosial adalah istilah yang menggambarkan perbedaan antara waktu biologis yang ditentukan oleh ritme sirkadian internal dan waktu sosial, yang terutama ditentukan oleh lingkungan eksternal. Meningkatnya penggunaan cahaya buatan dan kerja malam sebagian besar bertanggung jawab atas ketidaksejajaran sirkadian itu.

Dokter kedokteran keluarga di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, David Cutler, mengatakan temuan itu penting, tetapi ragu untuk ditarik kesimpulan. Karena semua data yang dikumpulkan hanya dari satu negara, jadi tidak dapat menggeneralisasi kesimpulan untuk semua negara. Selain itu, data dikumpulkan selama bulan-bulan musim panas yang lebih panjang, jadi hasilnya mungkin tidak berlaku sepanjang tahun.

Penulis studi tersebut juga mengakui, penyebab jetlag sosial jarang berubah. Hal itu membuat kerangka waktu penelitian mungkin tidak cukup lama untuk mengamati potensi efeknya. Beberapa hasil mungkin dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 pada musim semi 2020. Akibatnya, penelitian tersebut mungkin tidak menunjukkan pola tidur dalam keadaan biasa.

Cutler membagikan beberapa cara untuk meningkatkan kualitas tidur tanpa obat atau suplemen:

1. Patuhi jadwal tidur yang konsisten

Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan pada akhir pekan. Ini membantu mengatur siklus tidur-bangun alami tubuh.

2. Buat rutinitas waktu tidur

Tetapkan rutinitas santai sebelum waktu tidur. Ini bisa termasuk mandi, atau mandi air hangat, membaca buku, atau mendengarkan musik yang menenangkan.

3. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman

Pastikan kamar tidur sejuk, gelap, dan tenang. Investasikan kasur, bantal, dan tempat tidur yang nyaman.

4. Batasi paparan layar

Hindari menggunakan perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, atau laptop setidaknya dua jam sebelum waktu tidur.

5. Hindari kafein, nikotin, dan alkohol

Zat-zat ini dapat mengganggu tidur dan membuat lebih sulit tertidur.

6. Berolahraga secara teratur

Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Pastikan untuk menyelesaikan latihan setidaknya beberapa jam sebelum tidur.

7. Kelola stres

Stres dapat mengganggu tidur. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk membantu menenangkan pikiran. Rutinitas rutin terapi perilaku kognitif telah terbukti menjadi pengobatan terbaik untuk insomnia.

8. Pertimbangkan untuk mencari nasihat medis

Jika Anda terus-menerus mengalami masalah tidur, penting untuk berbicara dengan ahli kesehatan. Mereka mungkin merekomendasikan evaluasi lebih lanjut atau pilihan pengobatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement