REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Manchester City dan Bayern Menchen dianggap sebagai favorit untuk menjuarai Liga Champions musim ini. Alasannya kedua tim ini sama-sama menunjukkan performa konsisten di kompetisi terelite Eropa tersebut dalam bebetapa tahun terakhir. Keduanya juga bermodal skuad mendalam.
Meski City lebih bertabur bintang, Munchen mengimbanginya dengan efisiensi dan efektivitas permainan kolektif. Sayangnya, keduanya harus saling mengalahkan pada babak perempat final berdasarkan drawing yang berlangsung Jumat (17/3/2023) malam.
"Ini final kepagian," begitu kira-kira yang disampaikan anggota dewan Munchen bidang olahraga, Hasan Salihamidzic selepas undian.
Perjalanan Muenchen di Liga Champions musim ini sangat luar biasa hingga babak 16 besar. Mereka hanya kebobolan dua gol dan mengemas 21 gol. Catatan yang membuktikan tim Bavaria ini sangat ganas di Liga Champions sekaligus sangat sulit ditembus.
Rata-rata mereka mencetak minimal dua gol dalam setiap pertandingan sejak penyisihan grup. Hanya satu laga mereka yang mencetak satu gol yakni pada leg pertama babak 16 besar melawan PSG. Dua penyerang juara dunia, Kylian Mbappe dan Lionel Messi, dibuat tak berdaya saat menghadapi lini belakang Munchen.
Suburnya jumlah gol Munchen menandakan mereka tidak terpengaruh oleh kepergian bomber mereka Robert Lewandowski ke Barcelona. Mereka tetapi ancaman bagi siapa pun yang akan menjadi lawannya.
Di kubu Manchester City tak kalah garang. The Citizens mengoleksi 22 gol dan kemasukan tiga kali dalam delapan laga dari babak penyisihan grup hingga 16 besar.
City boleh bersyukur bisa ditangani oleh Pep Guardiola, pelatih yang sukses di Liga Champion saat masih bersama Barcelona. Ia juga membawa City lolos ke final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub pada 2020/2021. Namun setelah itu, Guardiola selalu apes di kompetisi ini.
Guardiola tak pernah sukses mempersembahkan gelar Liga Champions setelah keluar dari Barcelona. Setelah kembali ke lapangan hijau usai memutuskan istirahat pasca melatih Barcelona, Guardiola menerima pinangan Muenchen. Ia memimpin tim sebanyak 161 pertandingan antara 2013 sampai 2016. Namun prestasi terbaiknya dengan Munchen hanya sampai di babak semifinal.
Guardiola kemudian merapat ke City pada 2016 hingga sekarang. Prestasi terbaiknya adalah membawa City lolos ke final, tetapi lagi-lagi apes kalah dari Chelsea di partai puncak.
Kedua tim juga sudah beberapa kali bertemu. Melihat performa City dan Munchen hingga babak 16 besar yang sama-sama ganas membuat peluang keduanya lolos ke semifinal sama besarnya. City akan bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu pada 12 April mendatang sebelum leg kedua di kandang Munchen pada 19 April.