REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali memastikan pembenahan enam stadion yang menjadi venue Piala Dunia U-20 2023 terus digeber sebelum peninjauan akhir oleh FIFA pada 21 Maret 2023. Sebelumnya Ketum PSSI Erick Thohir beserta jajaran telah melakukan safari ke enam stadion untuk melakukan peninjauan dan menyampaikan catatan yang diberikan FIFA.
Erick telah menyampaikan bahwa FIFA berhak mencoret dua dari enam stadion jika dianggap tidak siap menjadi venue Piala Dunia U-20. Sebagai tuan rumah, Indonesia tentu berharap semua stadion yang didaftarkan bisa lolos verifikasi dan dapat menggelar pertandingan. Namun, Amali mengatakan, PSSI akan menerima apa pun yang menjadi keputusan FIFA.
"Sebagaimana yang sudah disampaikan pak ketua umum bahwa enam stadion ini diminta mempersiapkan betul karena tanggal 21 (Maret) FIFA akan datang mengecek langsung enam lokasi itu. Namun apa pun keputusan FIFA harus kita terima, mana stadion yang akan digunakan," kata Zainudin kepada wartawan Jumat (17/3/2023).
Eks Menteri Pemuda dan Olahraga itu menyatakan bahwa hal tersebut sejalan dengan jaminan pemerintah sebelum Indonesia mengajukan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. "Kita sudah punya komitmen, government guarentee sebelum dinyatakan lolos tuan rumah saat bidding 2019. Saya kira kita harus ikuti standar-standar FIFA dan yang mereka inginkan," katanya.
Sejak akhir pekan lalu, Erick dan jajarannya telah berkeliling ke enam venue Piala Dunia U-20 2023 mulai dari Stadion Jakabring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan terakhir ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta) untuk memastikan kesiapan stadion.
Dari keenam stadion tersebut, SUGBK menjadi yang paling memprihatinkan karena rumput mengalami kerusakan usai menggelar konser Blackpink. Namun, Zainudin menegaskan, pihak GBK telah memberikan jaminan untuk merapihkan rumput dari sisa-sisa konser band K-pop asal Korea Selatan tersebut.
"Pada saat Ketua Umum (Erick Thohir) mengecek langsung, sudah mendapat jaminan dari direksi GBK bahwa saat FIFA datang ke Indonesia untuk memeriksa, dipastikan stadion sudah kembali normal," ujarnya.