Sabtu 18 Mar 2023 16:43 WIB

ChatGPT 4 Ungkap 20 Pekerjaan Manusia yang Bisa Tergusur, Adakah Pekerjaan Anda?

Sejumlah perusahaan Amerika telah mengganti karyawannya dengan ChatGPT.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Setidaknya ada 20 pekerjaan yang berpotensi menggantikan manusia lantaran kehadiran teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT /ilustrasi
Foto: frontdreams.com
Setidaknya ada 20 pekerjaan yang berpotensi menggantikan manusia lantaran kehadiran teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT /ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – ChatGPT dari OpenAI benar-benar menggemparkan dunia teknologi. Chatbot generatif AI (kecerdasan buatan) bisa memberikan respons terperinci berdasarkan instruksi atau petunjuk yang diberikan oleh pengguna. Baik itu esai 1000 kata, soal matematika, surat lamaran, atau bahkan kode, ChatGPT dapat memberikan jawaban untuk semua hal dan itu juga dengan sentuhan seperti manusia.

Para pengembang ChatGPT membuat AI untuk membantu dan bermanfaat bagi manusia; namun, AI telah menjadi lebih kuat daripada yang dapat kita bayangkan dan alih-alih bermanfaat, ada ketakutan bahwa AI akan menggantikan pekerjaan manusia.

Baca Juga

Dalam sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Resumebuilder.com terhadap 1.000 pemimpin bisnis, sekitar setengah dari perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat yang telah menerapkan ChatGPT dalam bisnis mereka kini telah mengganti pekerjanya dengan AI. Dan tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi di seluruh dunia, karyawan di berbagai industri takut kehilangan pekerjaan mereka karena ChatGPT.

Yang lebih memprihatinkan lagi, Open AI bahkan meluncurkan versi lanjutan dari ChatGPT yaitu GPT 4. Namun, perusahaan mengatakan bahwa chatbot AI tidak dapat menggantikan manusia dan dibuat untuk membantu manusia. Untuk menguji kemampuan GPT-4 yang baru dan canggih, seorang pengguna Twitter bertanya kepada AI itu sendiri siapa yang bisa digantikannya.

Pengguna Twitter bernama Prashanth Rangaswamy meminta GPT-4 untuk menyebutkan 20 pekerjaan yang dapat digantikan oleh GPT-4. Dia kemudian meminta AI untuk memetakan jawabannya dalam sebuah formulir dengan 'nomor, pekerjaan, dan sifat manusia yang dapat digantikan', dan jawabannya benar-benar mengejutkan.

Dilansir dari India Today, Sabtu (17/3/2023), setidaknya ada 20 pekerjaan yang menurut GPT-4 berpotensi menggantikan manusia, yaitu petugas entri data, customer service, proofreader, paralegal, penjaga buku, penerjemah, copywriter, market research analyst, social media manager, dan pengatur jadwal bertemu.

Pekerjaan selanjutnya yang masuk dalam daftar adalah telemarketer, asisten Virtual, ahli transkripsi, reporter, travel agent, tutor, Technical support analyst, email marketer, moderator konten, hingga perekrut.

Mengejutkan, bukan? Nah, dengan diluncurkannya ChatGPT, ketakutan akan AI yang menggantikan manusia juga datang. Namun, seiring dengan kenyataan yang terjadi, hal-hal tersebut semakin mengkhawatirkan.

Baru-baru ini, bahkan CEO Twitter, Elon Musk, melontarkan pertanyaan menggelitik dalam cicitan di Twitternya. "Apa yang akan tersisa bagi kita, manusia, untuk dilakukan? Sebaiknya kita segera beralih ke Neuralink”.

Dan tidak hanya pekerjaan, GPT-4 juga telah mengungkapkan sifat-sifat manusia yang dapat digantikannya dalam pekerjaan-pekerjaan tersebut. Sifat-sifat ini termasuk kecepatan dan akurasi, komunikasi dan empati, perhatian terhadap detail, research dan organisasi, keterampilan matematika, kemahiran bahasa, kreativitas dan menulis, serta keterampilan analitis.

Lalu sifat lainnya adalah pembuatan dan kurasi konten, manajemen waktu, persuasi dan komunikasi, multitasking, keterampilan mendengarkan dan mengetik, fast-checking dan menulis, perencanaan dan koordinasi, pengetahuan dan pengajaran, troubleshooting dan problem solving, menulis dan membuat target, berpikir kritis dan penilaian, serta wawancara dan assestment.

Namun, masih ada ruang bagi manusia, karena bahkan setelah membantu dengan semua petunjuk dan memberikan jawaban yang lebih logis, AI Chatbot tidak dapat menggantikan penciptanya yaitu manusia. Setidaknya tidak untuk saat ini.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement