REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyerukan pentingnya digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia juga berpesan agar penggunaan teknologi tidak menggantikan tenaga kerja di sektor UMKM.
“Presiden Jokowi menaruh perhatian pada pertumbuhan UMKM, khususnya tentang peningkatan usaha kelas mikro menjadi kelas kecil, kelas kecil menjadi kelas menengah. Caranya melalui digitalisasi,” kata Moeldoko saat membuka pameran All Food Indonesia yang diikuti puluhan pelaku UMKM di Kabupaten Tangerang, Banten, dikutip dari siaran pers KSP pada Sabtu (18/3/2023).
Moeldoko mengingatkan, penggunaan teknologi harus dilakukan secara bijaksana. Sehingga bisa memberikan kemudahan tanpa merugikan keberadaan para tenaga kerja.
“Tapi jangan sampai alat (teknologi) yang efisien mengurangi tenaga kerja dan menjadi tidak bijaksana. Jadi harus diatur bagaimana caranya kemudahan dan risiko teknologi ini bisa diantisipasi,” kata Moeldoko.
Moeldoko mengatakan, peningkatan sektor kewirausahan lokal berbasis ekonomi kreatif selalu menjadi fokus program pemerintah. Sektor ekonomi lokal terus diharapkan berinovasi agar mampu berjalan berdampingan dengan tuntutan global.
Hingga saat ini, pemerintah telah berhasil melakukan digitalisasi terhadap 19 juta UMKM. Pemerintah pun terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM di 2024.
“Saya mengapresiasi acara pameran seperti ini, karena ujungnya adalah mewujudkan keinginan presiden untuk meningkatkan kelas UMKM. Saya juga berharap acara ini menjadi satu semangat baru produsen,” ujar Moeldoko.