Sabtu 18 Mar 2023 08:52 WIB

Dukung Digitalisasi, Moeldoko Ingatkan Agar Teknologi tak Gantikan Tenaga Kerja

Digitalisasi jadi senjata untuk meningkatkan kapasitas UMKM.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Lida Puspaningtyas
UMKM Binaan Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) ikut serta dalam Pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) tahun 2023.  Dalam ajang Inacraft  yang diikuti 1.118 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari seluruh wilayah Indonesia tersebut, PBA menyertakan 15 UMKM binaannya untuk bergabung ikut pameran.
Foto: dokpri
UMKM Binaan Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) ikut serta dalam Pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) tahun 2023. Dalam ajang Inacraft yang diikuti 1.118 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari seluruh wilayah Indonesia tersebut, PBA menyertakan 15 UMKM binaannya untuk bergabung ikut pameran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyerukan pentingnya digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia juga berpesan agar penggunaan teknologi tidak menggantikan tenaga kerja di sektor UMKM.

“Presiden Jokowi menaruh perhatian pada pertumbuhan UMKM, khususnya tentang peningkatan usaha kelas mikro menjadi kelas kecil, kelas kecil menjadi kelas menengah. Caranya melalui digitalisasi,” kata Moeldoko saat membuka pameran All Food Indonesia yang diikuti  puluhan pelaku UMKM di Kabupaten Tangerang, Banten, dikutip dari siaran pers KSP pada Sabtu (18/3/2023).

Baca Juga

Moeldoko mengingatkan, penggunaan teknologi harus dilakukan secara bijaksana. Sehingga bisa memberikan kemudahan tanpa merugikan keberadaan para tenaga kerja.

“Tapi jangan sampai alat (teknologi) yang efisien mengurangi tenaga kerja dan menjadi tidak bijaksana. Jadi harus diatur bagaimana caranya kemudahan dan risiko teknologi ini bisa diantisipasi,” kata Moeldoko.

Moeldoko mengatakan, peningkatan sektor kewirausahan lokal berbasis ekonomi kreatif selalu menjadi fokus program pemerintah. Sektor ekonomi lokal terus diharapkan berinovasi agar mampu berjalan berdampingan dengan tuntutan global.

Hingga saat ini, pemerintah telah berhasil melakukan digitalisasi terhadap 19 juta UMKM. Pemerintah pun terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM di 2024.

“Saya mengapresiasi acara pameran seperti ini, karena ujungnya adalah mewujudkan keinginan presiden untuk meningkatkan kelas UMKM. Saya juga berharap acara ini menjadi satu semangat baru produsen,” ujar Moeldoko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement