Sabtu 18 Mar 2023 12:04 WIB

Tabungan Santri Bank Jatim Diyakini Dorong Pengembangan Ekonomi Pesantren

Pesantren dinilai bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dan keuangan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Santri. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Santri. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur atau Bank Jatim bersama Pemprov Jatim meluncurkan Tabungan Santri untuk meningkatkan sinergi terkait pelaksanaan program prioritas pengembangan ekonomi masyarakat berbasis pesantren melalui program One Pesantren One Product (OPOP). Pesantren dinilai bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dan keuangan karena potensinya besar di Jawa Timur.

"Sehingga, pengembangan program OPOP harus terus digalakkan. Salah satunya dengan memfasilitasi Tabungan Santri," kata Dirut Bank Jatim, Busrul Iman, Sabtu (18/3/2023).

Busrul menjelaskan, Tabungan Santri adalah produk simpanan dana berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan kepada santri atau pengurus di lingkungan pondok pesantren atau lembaga pendidikan berbasis Islam. Tabungan ini menggunakan akad Wadiah Yad Adh Dhamanah dan bisa digunakan di semua e-channel Bank Jatim.

Ia mengaku, Tabungan Santri Bank Jatim memiliki banyak manfaat. Antara lain tabungan bisa ditarik dan disetor sewaktu-waktu serta memudahkan para orang tua untuk mengirim uang saku anak tanpa harus datang ke pondok pesantren. "Pada intinya, Tabungan Santri dikembangkan khusus untuk memenuhi kebutuhan serta mengoptimalkan potensi di pesantren dan sekaligus meningkatkan inklusi keuangan. Kami berharap produk ini bisa terus didorong dan dimanfaatkan oleh para santri," ujarnya.

Busrul juga menegaskan komitmennya untuk terus berupaya menguatkan literasi keuangan di kalangan pemuda, santri, maupun pelajar agar kepemilikan dan penggunaan rekening terus meningkat. Sebab, kata dia, bukan tidak mungkin, peningkatan literasi keuangan di kalangan santri dapat meningkatkan aset Unit Usaha Syariah Bank Jatim yang saat ini masih di angka Rp 3 triliun.

"Sementara potensi di syariah ini masih besar untuk digarap karena jumlah pondok pesantren, santri, masjid, dan lembaga keagamaan di Jatim cukup besar. Jika seluruhnya terinklusi keuangan, maka tentu saja bisa mendorong pencapaian target keuangan inklusif jangka panjang," kata Busrul.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Tabungan Santri diluncurkan dengan tujuan meningkatkan pengembangan ekonomi masyarakat berbasis pesantren melalui One Pesantren One Product (OPOP). "Tabungan Santri yang bisa dengan mudah ditarik dan disetor sewaktu-waktu ini juga memberi kemudahan bagi orang tua untuk mengirim uang kepada anaknya yang tengah menyantri," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement