REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Sejak 2022 PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk (Mitratel), melakukan ekspansi bisnis ke industri jasa penyedia fiber optik. Dari ekspansi bisnis ini, Mitratel menargetkan perolehan pendapatan dari fiber optik di tahun 2023 sebesar Rp 200 miliar.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko menuturkan, pertumbuhan bisnis adjacent Mitratel didorong oleh ekspansi portofolio fiber. Saat ini, menurutnya, dari total permintaan fiber optik di dalam negeri sepanjang 85.000 km, 30 persen diantaranya dipenuhi oleh Mitratel.
"Sisanya yang 70 persen dikuasai oleh beberapa pemain di industri jasa penyedia infrastruktur telekomunikasi, " ujarnya dalam Media Gathering di Nusa Dua, Bali, kemarin.
Tahun 2022 lalu dengan menggunakan dana dari initial public offering (IPO) sebesar Rp 0,6 triliun, Mitratel mengakuisi aset fiber sepanjang 6.012 kilometer (km). Pada tahun ini, perseroan menargetkan pembangunan fiber optik baru sepanjang 13.000 km.