Sabtu 18 Mar 2023 13:14 WIB

Ojol Kecelakaan Tragis, Bima Arya Minta Jajarannya Atensi Jalan Rusak

Pengemudi Ojol meninggal di lokasi setelah motornya menghantam jalan berlubang.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah kendaraan melintasi jalan yang rusak berlubang di Jalan KS Tubun, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (11/4).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah kendaraan melintasi jalan yang rusak berlubang di Jalan KS Tubun, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta jajarannya untuk menelusuri dan memberi atensi terhadap jalan rusak dan berlubang di Kota Bogor. Hal itu dilakukan usai seorang pengemudi ojek online (ojol), mengalami kecelakaan di Jalan KS Tubun, Kecamatan Bogor Utara dan meninggal dunia di lokasi.

Pada Kamis (16/3/2023) malam, seorang pengemudi ojol berinisial LTT, mengalami kecelakaan tunggal diduga menghantam lubang di Jalan KS Tubun. Korban dan motornya pun terpental, hingga kepala korban tertancap gagang besi gerobak pemulung dan meninggal dunia.

Bima Arya mengatakan, kejadian ini merupakan kelalaian pemerintah yang berulang. Seperti halnya kejadian mahasiswi IPB University, yang terseret arus di Jalan Dadali, Kecamatan Tanah Sareal.

“Kami sampaikan duka cita kepada keluarga, dan kami jadikan ini sebagai peringatan. Saya minta betul-betul semua staf untuk atensi. Setiap sudut kota harus dipastikan tidak boleh membahayakan warga,” kata Bima Arya saat bertakziah di rumah korban, Jumat (17/3/2023) malam.

Bima Arya menegaskan, apapun status jalannya baik jalan nasional, jalan provinsi, maupun jalan kota tidak boleh ada pembiaran. Lubang sekecil apapun, kata dia tidak boleh membahayakan keselamatan warga.

Menurut Bima Arya, semua pihak harus merasa memiliki dan bertanggung jawab. Terutama Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, dan bahkan Camat dan Lurah untuk lebih peka.

“Setiap melihat jalan berlobang, jalan rusak, ataupun titik-titik yang membahayakan nggak usah pusing soal kewenangan. Saya tanggung jawab sebagai Wali Kota. Ambil tindakan, perbaiki. Jangan sampai memakan korban,” tegas Bima Arya.

Politisi Partai PAN ini pun telah meminta Dishub, Camat dan Lurah, untuk patroli ke seluruh kota. Ia tidak mau lagi mendengar kabar serupa akibat kelalaian pemerintah.

Dia menegaskan, agar para pejabat terkait tidak berdalih macam-macam soal kewenangan. Bima Arya pun mengaku akan bertanggung jawab karena ia tidak ingin ada korban jatuh lagi akibat kelalaian pemerintah.

“Ini kan mengubah cerita sejarah keluarga yang menyedihkan dan menyakitkan. Tapi saya mendengar tadi Almarhum orang yang baik, dan insya Allah husnul khotimah saya mendoakan tadi ditempatkan di tempat paling baik, paling mulia di sisi Allah SWT,” tuturnya.

Sebelumnya, diberitakan seorang pengemudi ojol meninggal dunia usai mengalami kecelakaan di Jalan KS Tubun, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Kamis (16/3/2023) malam. Korban menghembuskan nafas terakhirnya setelah menabrak dan tertusuk gagang gerobak pemulung.

Menurut salah satu saksi, Iwan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 21.30 WIB. Diketahui, korban mengendarai motor dari arah Simpang Jambu Dua menuju Simpang Tol Bogor Outer Ring Road (BORR).

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan tersebut. Namun saksi menduga, korban sempat menghantam lubang di tengah Jalan KS Tubun hingga akhirnya oleng dan terpental ke sisi jalan dimana gerobak berada.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement