REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya memberikan beasiswa penghafal kitab suci kepada 1.339 pelajar pada jenjang pendidikan TK, SD, dan SMP di Kota Pahlawan. Eri mengatakan, pemberian beasiswa tersebut karena pendidikan keagamaan harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak di Kota Pahlawan. Ia pun meminta para orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan berlandaskan ilmu keagamaan.
"Karena saya yakin, ketika kehidupan sudah didasarkan dengan agama, maka kota ini akan menjadi kota yang tenang dan nyaman. Jadikan kitab suci sebagai pegangan hidup kita, dan jadilah anak-anak yang memiliki cinta kasih, yang saling membantu, dan saling menghormati," kata Eri, Sabtu (17/3/2023).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, pemberian beasiswa penghafal kitab suci merupakan salah satu upaya dalam penguatan aspek religi pada anak-anak di Kota Pahlawan. Beasiswa yang diberikan berlaku selama satu tahun penuh kepada 1.339 pelajar dari enam keyakinan.
"Penghafal kitab suci masing-masing kita apresiasi, harapan kita bisa menjadi pembiasaan di sekolah maupun di rumah. Yaitu, membaca kitab suci sesuai agamanya masing-masing, maka anak-anak akan terbiasa membaca kitab," kata Yusuf.
Yusuf menyatakan, ke depan, Dinas Pendidikan Kota Surabaya akan menambah kuota penerimaan beasiswa penghafal kitab suci. "Insya Allah ada penambahan kuota, dari kuantitas dan meningkatkan kualitas setiap tahun. Selain menambah kuantitas, kita juga coba menaikan grade (nilai) anak-anak tahun depan," ujarnya.
Rincian pemberian beasiswa penghafal kitab suci kepada 1.339 pelajar adalah untuk penghafal alkitab katolik sebanyak 120 pelajar, penghafal alkitab kristen sebanyak 257 pelajar, penghafal Alquran sebanyak 730 pelajar, penghafal kitab suci sishu dan wujing sebanyak 30 pelajar, penghafal kitab tripitaka sebanyak 38 pelajar, dan penghafal kitab suci weda sebanyak 164 pelajar.