REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) berencana membangun rumah sakit spesialis di Kota Solo dengan luasan lahan tiga hektare. Namun, di wilayah Kota Solo sudah tidak lagi memiliki lahan sebesar itu.
"Aku ya bingung karena meminta tiga hektare lahan tanah sebesar itu sudah tidak ada (Solo). (Lokasi?) Belum belum, nanti sambil jalan. (Rekomendasi) Belum tahu, " kata Wali Kota Solo Gibran, Sabtu (18/3/2023).
Gibran menjelaskan bahwa UEA akan membangun rumah sakit di tiga negara. Indonesia adalah salah satunya dan khususnya di Kota Solo. "Itu perintah langsung dari raja dan pangeran UEA, ditunjuk tiga negara untuk mendapatkan rumah sakit dan Indonesia di Solo, tapi tunggu dulu karena proposalnya belum jadi," katanya.
Selain itu, Gibran membocorkan bahwa rumah sakit tersebut adalah rumah sakit spesialis. "Rumah sakit spesialis. (Spesialis apa) Rahasia, yang belum ada," katanya.
Terkait keterbatasan lahan, putra sulung presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut memberikan saran apabila dimungkinkan untuk mengupgrade rumah sakit daerah.
"Tadi saya usul kalau meng-upgrade rumah sakit yang sudah ada, saran saya itu. Rumah sakit daerah, kemarin Bu Ning (Kepala Dinas Kesehatan) mengajak ke Ngipang dan Bung Karno. Kalau keduanya perlu di-upgrade, kalau dikasih bantuan semua matur nuwun, intinya mereka sangat baik sama kita, makanya kita dekat sekali teman-teman dari UAE," lanjutnya.
Ketika ditanya apakah akan ada kolaborasi dengan wilayah sekitar Solo untuk penyiapan lahan, Gibran hingga saat ini mengaku belum membahasnya. Pihaknya juga belum mengungkapkan anggaran pembangunan rumah sakit tersebut.