Ahad 19 Mar 2023 11:20 WIB

Rekonstruksi RS Tahan Gempa di Palu Ditargetkan Rampung Mei 2023

RS Anutapura merupakan rumah sakit yang cukup vital bagi pelayanan kesehatan di Palu.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Seorang tenaga medis mendorong seorang pasien dengan kursi roda di Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (17/7/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) melakukan rekonstruksi atau pembangunan kembali Gedung Anutapura Medical Centre (AMC) Rumah Sakit (RS) Anutapura, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Foto: Antara/Basri Marzuki
Seorang tenaga medis mendorong seorang pasien dengan kursi roda di Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (17/7/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) melakukan rekonstruksi atau pembangunan kembali Gedung Anutapura Medical Centre (AMC) Rumah Sakit (RS) Anutapura, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) melakukan rekonstruksi atau pembangunan kembali Gedung Anutapura Medical Centre (AMC) Rumah Sakit (RS) Anutapura, Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang terdampak bencana alam gempa bumi pada 2018. RS Anutapura merupakan rumah sakit yang cukup vital bagi pelayanan kesehatan di Palu.

“Untuk progress pembangunannya sendiri saat ini sekitar 92 persen dan ditargetkan bisa selesai pada Mei 2023,” kata PPK Bina Penataan Bangunan BPPW Sulawesi Tengah Bayu Dwi Rahmatyo dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (19/3/2023).

Baca Juga

Bayu berharap gedung RS Anutapura ini bisa menjadi percontohan bangunan tahan gempa di Kota Palu maupun di provinsi lainnya. Dia mengungkapkan, gedung tersebuy sudah beberapa kali menjadi lokasi penelitian struktur bangunan tahan gempa bagi para mahasiswa dan peneliti, termasuk para karyasiswa program magister super spesialis Kementerian PUPR.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah Sahabuddin mengatakan rekonstruksi RS Anutapura tersebut menerapkan struktur tahan gempa dengan menggunakan teknologi lead rubber bearing (LRB). Selain itu juga menerapkan prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH) atau Green Building sesuai Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021.

“Di Indonesia, teknologi LRB sudah biasa digunakan di jalan dan jembatan, tapi masih jarang digunakan pada bangunan,” ucap Sahabuddin.

Sahabuddin memastikan RS Anutapura tersebut merupakan bangunan berteknologi LRB pertama yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Bahkan di Indonesia timur, gedung tersebut merupakan satu-satunya yang menggunakan teknologi LRB.

Sahabuddin menambahkan, teknologi LRB tersebut diadopsi oleh Kementerian PUPR dari Jepang melalui kerja sama dengan JICA. “Untuk produksinya kita ambil semua dari pabrik LRB yang berlokasi di Cirebon. Jadi tetap produksi dalam negeri atau TKDN” tutur Sahabuddin.

Pekerjaan pembangunan gedung AMC RS Anutapura dilaksanakan oleh PT Adhi Karya sejak Desember 2021 dengan dana loan IRSL JICA sebesar Rp 234,7 miliar. Gedung tersebut memikiki ruang IGD, ruang poliklinik, ruang rawat inap, ruang ICU, ruang operasi, dan ruang pelayanan lainnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, penanganan pascabencana Sulteng meliputi tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. “Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama,” ujar Basuki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement