REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus virus polio yang berasal dari vaksin terdeteksi di Burundi dan Republik Demokratik Kongo (DRC). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Inisiatif Pemberantasan Polio Global (GPEI) mengonfirmasi temuan tersebut.
Pemerintah Burundi telah menyatakan kasus tersebut sebagai darurat kesehatan masyarakat nasional. Menurut WHO, kasusnya dikonfirmasi pada seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang tidak divaksinasi di distrik Isale di Burundi barat dan dua anak lain yang menjadi kontaknya.
WHO juga menguji lima sampel lain dari pengawasan lingkungan air limbah yang mengonfirmasi keberadaan virus polio tipe 2 yang bersirkulasi di Burundi. Dilansir Fox News, Ahad (19/3/2023), virus polio tipe 2 yang bersirkulasi berbeda dengan virus polio liar.
Strain virus polio yang dilemahkan yang terkandung dalam vaksin polio oral ditemukan beredar di antara populasi yang kurang diimunisasi untuk waktu yang lama. Deteksi ini signifikan karena pertama kali dikaitkan dengan penggunaan vaksin baru, vaksin novel poliomielitis oral tipe 2 (nOPV2), yang dikembangkan secara khusus untuk mengurangi risiko ini.