REPUBLIKA.CO.ID, NORTH CHARLESTON -- Para petinggi Partai Republik, termasuk beberapa saingan potensial Donald Trump untuk pencalonan presiden GOP 2024, pada Sabtu (18/3/2023) berdiri membela Trump. Langkah ini diambil setelah Trump mengatakan dia bersiap untuk kemungkinan penangkapan.
“Gagasan mendakwa mantan presiden Amerika Serikat sangat meresahkan saya seperti halnya bagi puluhan juta orang Amerika,” kata mantan wakil presiden Mike Pence.
Investor teknologi Vivek Ramaswamy, yang berkampanye di South Carolina, mengatakan, dia tidak ingin tinggal di negara di mana partai yang berkuasa dapat menggunakan kekuatan polisi untuk menangkap oposisi politiknya. Reaksi tersebut menggarisbawahi risiko politik yang dihadapi oleh calon lawan untuk meyakinkan para pemilih bahwa inilah saatnya meninggalkan dukungan terhadap Trump. Tetapi di sisi lain, mereka harus menghadapi fakta bahwa Trump tetap menjadi tokoh paling populer di Partai Republik.
Di antara mereka yang membela Trump adalah Ketua House of Representatives Kevin McCarthy. Dia mengatakan kemungkinan dakwaan akan menjadi penyalahgunaan kekuasaan yang melampaui batas. McCarthy tidak mendukung kampanye Trump di Gedung Putih, tetapi Trump membantu McCarthy mengamankan posisi sebagai ketua parlemen setelah kampanye kontroversial yang membutuhkan beberapa putaran pemungutan suara.