REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat, menonaktifkan pegawai negeri sipil (PNS) berinisial AA dari jabatannya sebagai kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda). Penonaktifan itu dilakukan selepas AA dilaporkan positif narkoba dari hasil tes urine.
Berdasarkan keterangan dari Polres Tasikmalaya Kota, ada empat PNS yang positif narkoba dari hasil tes urine yang dilakukan Senin (13/3/2023). Selain AA, ada TS dan FR (staf Bappelitbangda Kota Tasikmalaya), serta AN (pegawai kelurahan di Kecamatan Cibeureum).
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, pihaknya telah menonaktifkan para PNS yang terkait penyalahgunaan narkoba itu. “Status yang terkait sementara dinonaktifkan, sambil menunggu pemeriksaan,” kata dia, Sabtu (18/3/2023).
Ihwal kepala Bappelitbangda, Cheka mengatakan, pihaknya telah menunjuk pelaksana harian (Plh), per Jumat (17/3/2023). Menurut dia, penunjukan plh kepala Bappelitbangda untuk memastikan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan tetap berjalan.
“Karena kan sangat krusial peran Bappelitbangda. Jangan sampai ada yang kosong di sana, sehingga tugas perencanaan pembangunan bisa berjalan dengan baik,” kata Cheka.
Cheka mengatakan, Pemkot Tasikmalaya menugaskan Budy Rachman menjadi Plh Kepala Bappelitbangda. Budy dinilai memiliki pengalaman dalam bidang tersebut.
Cheka mengingatkan para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Bappelitbangda Kota Tasikmalaya untuk tak terpengaruh dengan kasus yang sedang terjadi.
Para ASN diminta tetap bekerja dengan tenang lantaran masih banyak tugas dan fungsi yang harus dijalankan. “Tugas di Bappelitbangda tidak gampang. Tetap harus fokus pada pekerjaan,” kata Cheka.