REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Senyum tampak di wajah Tini (49 tahun) saat tengah melayani pembeli bunga, yang merupakan peziarah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad (19/3/2023). Bagi Tini, kebiasaan masyarakat melakukan ziarah kubur menjelang bulan Ramadhan ini menjadi momen mencari cuan.

Tini bersama suaminya merupakan penjualan bunga musiman. Bunga yang dijual untuk kebutuhan ziarah kubur. Mereka berjualan di dalam area TPU Babakan Ciparay. Adapun sejumlah pedagang bunga lainnya berjualan di luar area permakaman.

Menurut Tini, warga yang berziarah kubur ini biasanya mulai ramai satu pekan menjelang Ramadhan. Sementara saat ini diperkirakan ziarah kubur baru ramai saat makin mendekati bulan Ramadhan.

“Dulu ramai mulai satu pekan sebelum Ramadhan biasanya, sekarang mah turun. Tapi, diperkirakan ramai sampai hari Rabu, satu hari sebelum puasa, dan pas hari libur,” ujar Tini, saat ditemui di TPU Babakan Ciparay, Ahad (19/3/2023).

Tidak hanya berjualan bunga, Tini juga menyediakan air dalam kemasan. Dari hasil berjualan itu, ia mengaku bisa meraup uang hingga ratusan ribu rupiah.

Selain menjelang Ramadhan, menurut Tini, biasanya warga yang melakukan ziarah kubur pun akan ramai saat mendekati Lebaran.

Menurut penjual bunga lainnya di sekitar TPU Babakan Ciparay, Tomas (48), warga yang berziarah kubur ini mulai ramai pada Ahad ini. Warga yang berziarah datang dari berbagai daerah di wilayah Kota Bandung, bahkan ada yang dari luar kota, seperti dari Jakarta dan sekitarnya. “Mulai banyak peziarah dari hari ini, kemarin mah sepi,” ujar dia.

Tomas memperkirakan puncak kedatangan para peziarah kubur ke TPU Babakan Ciparay akan terjadi pada Selasa dan Rabu mendatang.

Sebagai penjual bunga musiman, ia mengaku kegiatan ziarah kubur menjelang Ramadhan ini menjadi momen untuk mencari cuan. “Hari biasa mah tidak berjualan. Sekarang memanfaatkan momen munggahan,” katanya. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika