REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ramainya peziarah yang datang ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cieunteung, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, sejak beberapa hari terakhir menjadi berkah tersendiri bagi sejumlah orang. Pedagang bunga dan petugas kebersihan makam adalah beberapa di antaranya.
Salah seorang pedagang bunga di TPU yang berada di sisi Jalan Bantar itu, Erni (58 tahun), mengaku bersyukur banyak peziarah yang datang. Pasalnya, bunga yang dijualnya makin banyak yang laku.
"Sehari bisa dapat Rp 500 ribu sekarang mah. Kalau hari biasa paling banyak dapat Rp 100 ribu. Dari Jumat kemarin sudah ramai. Alhamdulillah," kata dia, Ahad (19/3/2023).
Ia mengatakan, kondisi ramainya peziarah merupakan hal yang wajar terjadi setiap jelang Ramadhan dan Lebaran. Sebab, berziarah ke makam ketika momen itu telah menjadi tradisi masyarakat.
Karena itu, menurut dia, banyak penjual bunga dadakan yang ikut berjualan ketika momen ramainya peziarah. Berdasarkan pantauan Republika, di sisi Jalan Bantar sekitar TPU Cieunteung terdapat lebih dari 10 penjual bunga yang berjualan.
Namun, Erni mengaku tak merasa tersaingi. Sebab, setiap orang telah memiliki rezekinya masing-masing. "Soalnya saya juga sudah punya langganan. Alhamdulillah tetap ada tambahan pemasukan," ujar Erni.
Tak hanya penjual bunga yang mendapatkan berkah dari tradisi ziarah menjelang Ramadhan, petugas kebersihan juga merasakannya. Salah satu petugas kebersihan di TPU Cieunteung, Teteng Sugianto (56) mengatakan, dalam sehari bisa membersihkan puluhan makam saat momen jelang Ramadhan.
Besaran rupiah yang didapatkannya pun lebih banyak dibandingkan momen biasa. "Kalau normal mah Rp 20 ribu, sekarang bisa Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu sehari," kata dia.
Menurut Teteng, kegiatan ziarah jelang Ramadhan telah menjadi tradisi tahunan. Para peziarah umumnya berdoa, membersihkan, dan menabur bunga, di makam keluarganya.