Senin 20 Mar 2023 00:06 WIB

Mercedes Investasi Miliaran Dolar AS Bangun Pabrik Mobil Listrik

Mercedes siap memasarkan seluruh produknya menjadi seluruhnya mobil listrik.

 Mobil listrik Smart Concept #1 dipajang di stand Mercedes di International Mobility Show (IAA) di Munich, Jerman, 06 September 2021. Foto ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/LUKAS BARTH-TUTTAS
Mobil listrik Smart Concept #1 dipajang di stand Mercedes di International Mobility Show (IAA) di Munich, Jerman, 06 September 2021. Foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN--Mercedes akan menginvestasikan miliaran dolar Amerika Serikat (AS) untuk memodernisasi pabriknya di China, Jerman, dan Hungaria dalam beberapa tahun mendatang.  Majalah Automobilwoche melaporkan, saat ini produsen mobil tersebut bersiap untuk beralih ke kendaraan listrik untuk mengurangi emisi.

Uni Eropa telah menetapkan untuk mengurangi separuh emisi CO2 per mobil penumpang pada akhir 2030 ini dibandingkan dengan tahun 2020. Uni Eropa sedang mencari kesepakatan tentang batas waktu tahun 2035 untuk mengakhiri penjualan mobil berbahan bakar fosil.

Baca Juga

Mercedes mengatakan akan siap memasarkan seluruh produk menjadi kendaraan listrik pada akhir 2030 bila mana kondisi pasar memungkinkan.  Manajer Produksi Mercedes Joerg Burzer mengatakan Mercedes menginvestasikan jutaan dolar AS per pabrik untuk meningkatkan kapasitas.

Seperti dikutip oleh majalah tersebut, Burzer menambahkan bahwa investasi ini akan berada di pabrik di Beijing, Rastatt di Jerman, dan Kecskemet di Hungaria.

Produsen mobil tersebut akan mulai mengerjakan pabrik Rastatt selama beberapa bulan mendatang dan akan memproduksi model pertama dari platform kendaraan kompak MMA mulai tahun 2024. “Jumlah model yang diproduksi di sana akan dikurangi menjadi empat dari tujuh,”  kata Burzer sebagaimana dikutip Reuters, Ahad (19/3/2023)

Selain itu, Mercedes akan menginvestasikan miliaran dolar AS dalam memodernisasi sistem pengecatan di pabrik Sindelfingen, Bremen, dan Rastatt di Jerman.

Laporan itu mengatakan modernisasi bertujuan untuk memotong konsumsi energi dan air, dan ketergantungan sistem pengecatan pada gas yang disebut-sebut berlawanan dengan energi bebas karbon.

Mercedes juga mempertimbangkan untuk memperluas pabriknya di Amerika Serikat di Tuscaloosa, di mana ia dapat memperoleh manfaat dari subsidi pemerintah berdasarkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi tahun lalu, kata Automobilwoche.

Burzer mengatakan Mercedes siap merespons setiap perubahan lebih lanjut terkait dengan peraturan soal lingkungan. "Kondisi kerangka kerja di seluruh dunia terus berubah, kita mungkin harus bereaksi terhadapnya," kata Burzer.

 

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement