Senin 20 Mar 2023 07:35 WIB

Netanyahu Minta Militer Perangi Protes Rakyat dan Tentaranya Sendiri

Netanyahu mendesak kepala staf militer untuk menahan gelombang protes.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak kepala staf militer untuk menahan gelombang protes. Puluhan ribu orang turun ke jalan untuk melakukan protes setiap minggu selama dua bulan terakhir.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak kepala staf militer untuk menahan gelombang protes. Puluhan ribu orang turun ke jalan untuk melakukan protes setiap minggu selama dua bulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak kepala staf militer untuk menahan gelombang protes. Puluhan ribu orang turun ke jalan untuk melakukan protes setiap minggu selama dua bulan terakhir.

Netanyahu mengatakan tidak akan menerima tindakan "anarki". Dia mencantumkan tuntutan agar kepala keamanan mengendalikan penyumbatan jalan oleh pengunjuk rasa, hasutan terhadapnya dan menterinya, serta penolakan untuk melayani oleh banyak pasukan cadangan.

Baca Juga

“Saya berharap dari kepala staf militer dan kepala cabang dinas keamanan untuk secara agresif memerangi penolakan untuk mengabdi. Tidak ada tempat bagi penolakan untuk melayani dalam wacana publik,” kata Netanyahu pada Ahad (19/3/2023).

“Sebuah negara yang ingin eksis tidak dapat mentoleransi fenomena seperti itu dan kami juga tidak akan mentolerirnya," ujar perdana menteri itu.