Senin 20 Mar 2023 13:28 WIB

Kaum Muda India Berburu Baju Bekas untuk Kelestarian Lingkungan

Pasar pakaian bekas di India diperkirakan mencapai 9,7 miliar dolar AS pada 2032.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang menata pakaian bekas impor yang dijual di arena pasar malam. (ilustrasi).
Foto: Antara/Noveradika
Pedagang menata pakaian bekas impor yang dijual di arena pasar malam. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Tumbuh di perbukitan Darjeeling di India timur, Neha Butt sering pergi ke pasar barang bekas bersama ayahnya untuk berburu segala sesuatu mulai dari mantel besar hingga topi wol dan sarung tangan. Butt dan ayahnya pergi ke toko barang bekas atau untuk membeli pakaian hangat ketika musim dingin.

"Kami mengalami musim dingin yang parah, jadi mendapatkan pakaian hangat agak sulit bagi kami.  Kami akan pergi ke pasar loak untuk mendapatkan pakaian bekas dan kemudian saya akan memberikan pakaian saya kepada saudara perempuan saya," ujar Butt, dilaporkan Nikkei Asia, 12 Maret 2023.

Baca Juga

Kini, Butt telah membuka toko barang bekasnya sendiri di distrik ibu kota negara yang ramai dan trendi, New Delhi. Butt mengatakan, dia siap untuk memanfaatkan permintaan yang meningkat karena semakin banyak anak muda yang sadar lingkungan mulai meninggalkan "fast fashion".

Toko barang bekas menjamur di jalan-jalan kota besar di India. Toko barang bekas juga marak dijumpai secara online. India's Future Market Insights memperkirakan pasar pakaian bekas negara itu akan membengkak menjadi 9,7 miliar dolar AS pada akhir 2032 dari sekitar 1,8 miliar dolar AS tahun lalu.