Senin 20 Mar 2023 18:11 WIB

4 Perusak Hati Manusia dan 4 Penawarnya Menurut Imam Al Ghazali

Hati umat manusia bisa terjangkit penyakit-penyakit duniawi

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Berdoa dijauhkan dari maksiat. Hati umat manusia bisa terjangkit penyakit-penyakit duniawi
Foto: Republika/Wihdan
Berdoa dijauhkan dari maksiat. Hati umat manusia bisa terjangkit penyakit-penyakit duniawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali yang dikenal sebagai Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhaj al-Abidin menjelaskan bahwa ada empat faktor yang merusak hati manusia. Tapi ada empat pilar-pilar ibadah yang bisa memperbaiki hati manusia. 

Imam Al-Ghazali menjelaskan, ada empat prinsip dalam proses perbaikan dan pengobatan hati. “Kami juga menemukan empat faktor yang terkait dengan proses rusaknya hati itu,” tulis Imam Al-Ghazali.  

Baca Juga

Keempat faktor itu merupakan godaan bagi para ahli ibadah dan orang-orang taat.  Empat faktor tersebut akan menyusahkan diri dan menjadi penghalang proses perbaikan hati, karena empat faktor itu semua mengarahkan hati ke jalan kehancuran. 

Keempat faktor perusak hati itu yang pertama, panjangnya angan untuk hidup lama di dunia. Kedua, iri hati. Ketiga, tergesa-gesa dalam beribadah. Keempat, sombong. 

Sedangkan empat prinsip yang menjadi lawannya empat faktor perusak hati itu adalah empat pilar ibadah yang bisa memperbaiki hati. Pertama, tidak mengharapkan dunia. Kedua, baik kepada seluruh makhluk Allah SWT. Ketiga, tenang dalam beribadah dan berbagai urusan lain. Keempat, rendah hati.

Menurut Imam Al-Ghazali, inilah delapan prinsip yang memperbaiki keadaan hati dan yang merusaknya. Poin tersebut sangat penting untuk diperhatikan, maka kerahkan tenagamu untuk menjaga diri dari penyakit-penyakit tersebut. 

Kemudian, berusahalah untuk mendapatkan empat pilar ibadah yang bisa memperbaiki hati. "Jika itu engkau lakukan cukuplah itu sebagai bekal mengarungi dunia dan engkau akan berhasil mencapai tujuan, Insya Allah."

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Hal ini dijelaskan Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhaj al-Abidin yang diterjemahkan Abu Hamas As-Sasaky dan diterbitkan Khatulistiwa Press 2013. Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

إنَّ العبدَ إذا أخطأَ خطيئةً نُكِتت في قلبِهِ نُكْتةٌ سوداءُ، فإذا هوَ نزعَ واستَغفرَ وتابَ سُقِلَ قلبُهُ، وإن عادَ زيدَ فيها حتَّى تعلوَ قلبَهُ، وَهوَ الرَّانُ الَّذي ذَكَرَ اللَّه كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَككْسِبُونَ

"Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila dia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertobat, hatinya dibersihkan. Apabila dia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan ‘ar raan’ yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (HR Tirmidzi).   

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement