Senin 20 Mar 2023 21:30 WIB

Motor Listrik Tumbuh Pesat, Luhut Dorong Perbanyak Penukaran Baterai

Jumlah SPKLU yakni sebanyak 332 unit, dan SPBKLU sebanyak 369 Unit.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan penjelasan insentif pembelian kendaraan listrik bagi masyarakat, Senin (20/3/2023).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan penjelasan insentif pembelian kendaraan listrik bagi masyarakat, Senin (20/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kedepan dengan insentif pembelian motor listrik maka pertumbuhan motor listrik akan tumbuh pesat. Luhut meminta PLN untuk bisa memperbanyak baterai swap maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU)

"Saya minta ini swap baterai segera jalan. Itu saya minta semua untuk bisa perbanyak ini. Memang akan bertahap tapi saya minta waktu setahun ini populasinya akan kami tingkatkan," ujar Luhut di Kantornya, Senin (20/3/2023).

Baca Juga

Apalagi, salah satu target pemerintah dalam penetrasi motor listrik ini adalah pelaku UMKM dan pelanggan PLN dengan daya 450 - 900 VA. Dengan daya listrik yang kecil tersebut, maka stasiun penukaran baterai harus diperbanyak.

"Kalau nggak cukup dayanya ya nanti diatur aja, tinggal minta PLN naikkan dayanya. Tapi kan yang harus diperbanyak ini baterai swap nya. Mereka juga bisa charge di kantor. Ini kami minta segera jalan untuk baterai swap," tegas Luhut.

Data Kementerian ESDM mencatat, jumlah SPKLU tercatat sebanyak 332 unit, dan SPBKLU sebanyak 369 Unit. Sesuai peta jalan percepatan kendaraan listrik di Indonesia PLN menargetkan 24.720 SPKLU pada Tahun 2030.

Sedangkan untuk stasiun pengisian daya yang dioperasikan langsung oleh PLN tercatat 616 unit SPKLU, 1.056 unit SPBKLU dan 6.705 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement