Senin 20 Mar 2023 21:46 WIB

Jepang Siapkan 75 Miliar Dolar AS Lawan Kekuatan Cina di Indo-Pasifik

Koalisi Jepang, India, Australia, dan AS berupaya mengimbangi dominasi Cina.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan rencana baru pada hari Senin (20/3/2023), bantuan yang lebih luas untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, sebagai langkah mengantisipasi kekuatan Cina di kawasan tersebut.
Foto: EPA-EFE/YOSHIKAZU TSUNO
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan rencana baru pada hari Senin (20/3/2023), bantuan yang lebih luas untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, sebagai langkah mengantisipasi kekuatan Cina di kawasan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan rencana baru pada hari Senin (20/3/2023), bantuan yang lebih luas untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, sebagai langkah mengantisipasi kekuatan Cina di kawasan tersebut. Jepang menjanjikan investasi miliaran dolar untuk membantu ekonomi di seluruh kawasan Indo-Pasifik dalam segala hal mulai dari industri hingga pencegahan bencana.

Rencana itu diumumkan PM Kishida di New Delhi sebagai upaya Tokyo untuk menjalin kemitraan yang lebih kuat dengan negara-negara di Asia Selatan dan Tenggara, untuk melawan dominasi kekuatan Cina yang semakin meningkat.

Baca Juga

Kishida juga mengatakan Jepang ingin invasi Rusia ke Ukraina diakhiri secepat mungkin dan menyerukan Global South, sebuah istilah luas mengacu pada negara-negara di Afrika, Asia, Oseania, dan Amerika Latin, untuk menunjukkan solidaritas setelah pembicaraannya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Kishida mengatakan ada empat pilar dalam rencana Indo-Pasifik baru Jepang ini. Diantaranya, menjaga perdamaian, menangani masalah global baru dalam kerja sama dengan negara-negara Indo-Pasifik, mencapai konektivitas global melalui berbagai platform, dan memastikan keamanan laut lepas dan udara.