Senin 20 Mar 2023 22:07 WIB

GoTo Bukukan Kenaikan Rugi Bersih Jadi Rp 40,4 Triliun

GoTo menyatakan ini tidak mencerminkan kinerja bisnis inti Perseroan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Mitra pengemudi Gojek sedang menunggu penumpang di kawasan Jakarta, Senin (20/3/2023). PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan nilai transaksi atau gross transaction value (GTV) senilai Rp 613 triliun sepanjang 2022, tumbuh 33 persen dibandingkan pencapaian GTV 2021.
Foto: Dok Republika
Mitra pengemudi Gojek sedang menunggu penumpang di kawasan Jakarta, Senin (20/3/2023). PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan nilai transaksi atau gross transaction value (GTV) senilai Rp 613 triliun sepanjang 2022, tumbuh 33 persen dibandingkan pencapaian GTV 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih mencatatkan rugi bersih di kuartal IV 2022 sekitar Rp 19,5 trilliun. Dengan demikian, rugi bersih Perseroan membengkak menjadi Rp 40,4 triliun sepanjang tahun lalu, meningkat dari Rp 25,9 triliun di tahun 2021 (secara proforma).

"Hal ini dikarenakan beberapa aspek non kas maupun peristiwa yang hanya dilakukan satu kali, yang tidak mencerminkan kinerja bisnis inti Perseroan," kata Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo melalui siaran pers, Senin (20/3/2023).

Baca Juga

Aspek-aspek tersebut mencakup penurunan nilai goodwill (goodwill impairment) sebesar Rp 11 triliun terkait dengan penggabungan Gojek dan Tokopedia, investasi di JD, serta peningkatan beban kompensasi berbasis saham, dikarenakan adanya penyesuaian asumsi masa kerja karyawan, serta beban restrukturisasi.

Dengan mengesampingkan beban tersebut, rugi bersih kuartal keempat 2022 adalah sekitar Rp 6,5 triliun, dengan perbaikan 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, pendapatan bruto pada kuartal keempat 2022 tumbuh 19 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 6,3 triliun.

Perseroan membukukan EBITDA yang Disesuaikan tumbuh 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp -3,1 triliun. Perolehan ini menandai peningkatan empat kuartal secara berturut-turut didorong oleh kinerja yang solid dari unit bisnis On-Demand Services.

Seiring dengan pertumbuhan jangka pendek yang kemungkinan melandai, fokus GoTo saat ini adalah membangun infrastruktur layanan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan menguntungkan secara jangka panjang. Selama dua bulan pertama 2023, Andre melihat GoTo mengalami pertumbuhan yang lebih pesat.

"Hal ini menegaskan kami berada di jalur yang tepat, untuk mencatatkan nilai positif EBITDA yang disesuaikan pada kuartal keempat 2023. Meski demikian, kami akan terus mempertahankan langkah percepatan hingga tercapainya tujuan tersebut," kata Andre.

Grup GoTo terus melaksanakan strategi optimisasi beban di seluruh kegiatan bisnis sepanjang kuartal keempat. Pertumbuhan monetisasi, seiring dengan efisiensi insentif dan promosi, mendorong perbaikan margin kontribusi Grup kuartal empat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 254 bps, dan mencapai -0,4 persen dari keseluruhan nilai transaksi bruto (GTV).

GTV juga tumbuh 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp 162 triliun. Lebih lanjut, unit bisnis On-Demand Services mencatatkan margin kontribusi positif untuk kuartal keempat 2022, satu kuartal lebih cepat dari pedoman kinerja.

Posisi kas Perseroan tercatat sebesar Rp 29 triliun pada akhir kuartal keempat 2022. Perseroan juga memiliki fasilitas kredit dengan nilai sekitar Rp 4,65 triliun dan telah digunakan sebesar Rp 1,5 triliun. Dengan demikian, posisi kas dan neraca Grup GoTo solid dan memadai untuk mencapai arus kas operasional positif tanpa membutuhkan pendanaan eksternal tambahan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement