REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter mengungkapkan teknik krusial yang dapat menghidupkan seseorang kembali setelah dinyatakan meninggal secara klinis. Cara kerjanya dikenal sebagai hipotermia terapeutik.
Dilansir dari The Sun, Senin (20/3/2023), hipotermia terapeutik digunakan untuk pasien henti jantung. Tim medis dapat menggunakan selimut pendingin, kompres es, atau bantalan pendingin untuk menurunkan suhu tubuh.
Alternatifnya, mereka mungkin menggunakan pendinginan internal, yakni saat cairan dingin diberikan melalui infus ke aliran darah. Direktur Medis Hebrew Home of Riverdale di New York, Amerika Serikat, Dr Zachary Palace, mengatakan kepada Everyday Health bahwa ketika seseorang mendekati kematian, ada dua tahap yang mereka jalani.
Pertama, tubuh mengalami apa yang dikenal dengan kematian klinis. Ini adalah jantung berhenti berdetak, membuat tubuh kekurangan darah dan oksigen.
Sekitar enam menit kemudian, tahap kematian biologis terjadi. Di tahap kematian biologis ini, sel-sel otak mulai mati juga.
Namun, setelah tahap pertama kematian, hanya karena jantung seseorang berhenti berdetak, bukan berarti semua harapan hilang. Faktanya, kehidupan setelah kematian telah "dikonfirmasi" oleh para ahli yang mengatakan kesadaran berlanjut, bahkan setelah jantung seseorang berhenti berdetak.
Karena hal ini, dokter mungkin dapat menyadarkan tubuh selama tahap kematian klinis. Para dokter juga telah menemukan cara yang memberi mereka lebih banyak waktu untuk melakukan itu.