Selasa 21 Mar 2023 06:47 WIB

Vladimir Putin dan Xi Jinping Makan Malam Bersama di Istana Kremlin

Ini adalah perjalanan luar negeri pertama Xi sejak ia memperoleh masa jabatan ketiga.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
 FILE - Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara satu sama lain selama pertemuan mereka di Beijing, China pada 4 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu Presiden Cina Xi Jinping untuk makan malam di Istana Kremlin pada Senin (20/3/2023). Kunjungan kenegaraan ini adalah perjalanan luar negeri pertama bagi Xi sejak memperoleh masa jabatan ketiga pada Februari 2023.
Foto: Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo
FILE - Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara satu sama lain selama pertemuan mereka di Beijing, China pada 4 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu Presiden Cina Xi Jinping untuk makan malam di Istana Kremlin pada Senin (20/3/2023). Kunjungan kenegaraan ini adalah perjalanan luar negeri pertama bagi Xi sejak memperoleh masa jabatan ketiga pada Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu Presiden Cina Xi Jinping untuk makan malam di Istana Kremlin pada Senin (20/3/2023). Kunjungan kenegaraan ini adalah perjalanan luar negeri pertama bagi Xi sejak memperoleh masa jabatan ketiga pada bulan lalu.

Putin dan Xi saling menyapa sebagai 'teman baik' ketika mereka bertemu di Kremlin. Kantor berita negara Rusia kemudian melaporkan bahwa mereka mengadakan pembicaraan informal selama hampir empat jam setengah dengan lebih banyak pembicaraan resmi dijadwalkan pada Selasa (21/3/2023).

Baca Juga

Dalam komentar yang disiarkan televisi setelah mereka saling menyapa, Putin mengatakan kepada Xi, bahwa dia memandang  dengan hormat proposal Cina untuk penyelesaian konflik Ukraina. Dia mengaku sedikit iri pada sistem Cina yang sangat efektif untuk mengembangkan ekonomi dan memperkuat negara.

Xi pun tidak lupa membalas dengan memuji Putin dan memperkirakan masyarakat Rusia akan memilihnya kembali tahun depan. "Di bawah kepemimpinan Anda yang kuat, Rusia telah membuat langkah besar dalam perkembangannya yang makmur," katanya.